Dua Pelajar Terluka, Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Sukabumi Ambruk

Sukabumiupdate.com
Rabu 16 Apr 2025, 12:56 WIB
Atau dan sebagian bangunan mushola MTsN 1 Sagaranten Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ambruk pada Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 10.45 WIB. (Sumber: dok p2bk)

Atau dan sebagian bangunan mushola MTsN 1 Sagaranten Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ambruk pada Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 10.45 WIB. (Sumber: dok p2bk)

SUKABUMIUPDATE.com - Atap mushola MTsN 1 Sagaranten Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ambruk pada Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 10.45 WIB. Dua pelajar siswi terluka akibat bencana ini.

Bangunan fasilitas pendidikan yang berada di Kampung Cigadog RT 16 RW 06, Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi itu ambruk saat cuaca cerah. Diduga fasilitas keagamaan di sekolah tersebut ambruk akibat lapuk dimakan usia.

Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan melaporkan bahwa kondisi bangunan mushola MTsN 1 lapuk, tidak mampu menopang beban atap. “Usianya sudah tua dan lapuk, atap roboh dan mushola untuk sementara tidak dapat digunakan," ungkap Ridwan kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: PU Petakan Kerusakan Jalan Jampangkulon-Kalibunder Sukabumi, Masuk Usulan Perbaikan 2025

Saat kejadian, lanjut Camat ada dua pelajar (siswi) yang berada di lokasi mushola, sehingga terkena reruntuhan atap dan material bangunan. Keduanya pelajar ini tengah duduk di teras bagian samping Mushola, sambil menonton kegiatan sekolah yang tengah berlangsung.

Saat mushola mulai bergerak dan runtuh, mereka berusaha menghindar namun terkena material bangunan. Keduanya adalah pelajar kelas VIII, mengalami luka ringan tergores. “Namanya Sindi dan Ratu, sudah mendapatkan penanganan medis.”

Bangunan yang rusak tersebut berdiri di atas tanah seluas 60 meter persegi, ukuran 6x10 meter. P2BK Sagaranten bersama Forkompimcam, perangkat desa, Kasi Trantib, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas masih melakukan assessment di ke lokasi kejadian.

Baca Juga: Belum Dibayar Serupiah Pun: Mau Tempuh Jalur Hukum, Mitra Dapur MBG Ini Rugi Rp975 Juta

"Kita bergotong royong sama warga sekitar, membersihkan material bangunan yang ambruk, dan memilah material yang masih bisa digunakan. Lokasinya sudah ditutup, agar tidak membahayakan,” tambah Ridwan.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini