SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Asep Japar menegaskan komitmennya untuk membuka ruang dialog langsung bersama para kepala desa dalam membahas berbagai persoalan di tingkat akar rumput. Komitmen ini diwujudkan dalam bentuk rapat bersama yang dijadwalkan digelar pada 23 April 2025 di Setda Kabupaten Sukabumi.
Asep menyampaikan forum tersebut merupakan realisasi dari janji politiknya kepada para kepala desa yaitu untuk menggelar minimal dua kali rapat bersama dalam satu tahun.
"Tanggal 23 April, seluruh kepala desa kami undang sesuai dengan janji saya saat janji politik, bahwa minimal dua kali para kepala desa diundang untuk rapat bersama. Segala persoalan, segala kesulitan, kita bahas bersama-sama, karena para kepala desa adalah ujung tombak. Segala persoalan yang terjadi adalah dari desa," ujarnya kepada sukabumiupdate.com setelah acara halalbihalal DPC Apdesi Kabupaten Sukabumi pada Selasa, 15 April 2025.
Baca Juga: DPMD Dorong Desa di Sukabumi Segera Musyawarah untuk Pembentukan Koperasi Merah Putih
Dalam forum yang akan datang, sejumlah isu strategis akan dibahas, mulai persoalan pendidikan, kesehatan, hingga penguatan kelembagaan desa. Asep menegaskan koordinasi dengan perangkat daerah akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan secara bertahap dan berkelanjutan. "Jadi permulaan insyaAllah akan jawab persoalan satu per satu, nanti yang lainnya kita menunggu," ucapnya.
Salah satu agenda utama dalam pertemuan itu adalah percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Bupati berharap seluruh desa di Kabupaten Sukabumi dapat segera membentuk koperasi tersebut, sebagai bagian dari agenda nasional dan penguatan ekonomi lokal.
"Juga untuk para kepala desa saat nanti rapat di Setda, karena surat sudah saya layangkan untuk pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, mohon tanggal 23 dibalas. Yang penting kita terbentuk aja dulu, nanti untuk notaris dan sebagainya belakangan. Soalnya akan dicanangkan oleh Bapak Presiden. Mudah-mudahan Sukabumi di akhir April ini sudah masuk semua per kepala desa," jelasnya.
Lebih lanjut, Asep mengingatkan agar koperasi desa yang dibentuk benar-benar berpijak pada asas gotong royong dan kemandirian lokal. Ia menekankan agar keanggotaan koperasi dibatasi hanya untuk warga desa setempat serta dijalankan secara profesional tanpa konflik kepentingan.
"Saya berharap karena di desa itu ada koperasi yang sudah ada dan tidak jalan, lebih baik membentuk koperasinya dulu. Kepala desa di situ nanti sebagai pengawas dan struktur ke bawahnya jangan ada tali persaudaraan. Dan untuk anggota jangan ada melintas dari desa yang lain. Jadi seluruh keanggotaan Koperasi Desa Merah Putih hanya untuk di desa itu saja," katanya. (ADV)
