SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cibadak selama dua hari berturut-turut, Sabtu hingga Minggu, 12–13 April 2025, menyebabkan aliran Sungai Cipangasahan meluap dan merendam belasan rumah serta puluhan hektare lahan pertanian di Kampung Babakan Banten, Desa Sukasirna, Kabupaten Sukabumi.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengonfirmasi bahwa kejadian banjir terjadi pada Minggu (13/4/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. “Luapan sungai Cipangasahan melintasi area pertanian dan permukiman warga. Hal ini dipicu curah hujan yang tinggi sejak dua hari terakhir,” ujar Daeng, Senin (14/4/2025).
Daeng merinci, sedikitnya 11 rumah warga terdampak banjir, meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Salah satu rumah milik Bapak Amir bahkan turut kehilangan kolam lele yang terbawa arus. Selain itu, satu bangunan konveksi milik warga bernama Febri juga ikut terendam.
Berikut rincian rumah terdampak:
* Rumah milik Bpk. Amir (1 KK, 1 jiwa) – kolam lele hanyut
* Bpk. Encep Agus Suheri (1 KK, 5 jiwa)
* Bpk. Eman (1 KK, 2 jiwa)
* Bpk. Usman (1 KK, 1 jiwa)
* Bpk. Tedi (1 KK, 4 jiwa)
* Bpk. Nanda (1 KK, 5 jiwa)
* Bpk. Teddy Baltasar (1 KK, 5 jiwa)
* Bpk. Endang (1 KK, 3 jiwa)
* Bpk. Asikin (1 KK, 2 jiwa)
* Bpk. Uneng (1 KK, 2 jiwa) – kolam ikan hanyut
* Bangunan konveksi milik Bpk. Febri
Baca Juga: Bendungan Leuwi Bangga Cibadak Jebol, Tiga Desa di Sukabumi Kekeringan
Selain permukiman, sekitar 50 hektare lahan pertanian yang baru saja ditanami juga ikut terendam. Jalan penghubung antara Kampung Babakan Banten dan Kampung Pangasahan turut terendam, mengganggu akses warga setempat.
BPBD Kabupaten Sukabumi bersama unsur terkait seperti Kepala Desa Sukasirna, Babinsa Koramil 0607-11/Cibadak, dan staf Kecamatan Cibadak telah melakukan assessment langsung ke lokasi. “Kami juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan,” ungkap Daeng.
Menurutnya, luapan sungai Cipangasahan diperparah oleh pendangkalan sungai yang memiliki lebar sekitar 1,5 meter, sehingga tidak mampu menampung debit air yang tinggi. “Meski terdampak, hingga malam hari pukul 20.00 WIB tidak ada warga yang mengungsi, dan air sudah mulai surut,” jelasnya.
BPBD Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan pendataan lanjutan untuk mencatat potensi kerugian lainnya akibat peristiwa ini.
"Kami juga mengingatkan agar masyarakat di sekitar bantaran sungai tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini,"pungkasnya. (Adv)