Bendungan Leuwi Bangga Cibadak Jebol, Tiga Desa di Sukabumi Kekeringan

Sukabumiupdate.com
Senin 14 Apr 2025, 19:43 WIB
Warga tiga desa alami kekeringan dan butuh suplai air bersih (Sumber : dok warga)

Warga tiga desa alami kekeringan dan butuh suplai air bersih (Sumber : dok warga)

SUKABUMIUPDATE.com - Warga di tiga desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kekeringan parah selama lebih dari satu tahun terakhir. Musibah ini terjadi akibat jebolnya Bendungan Leuwi Bangga yang terletak di Kampung Kebon Kai, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak.

Irman (37 tahun), warga setempat, menyebutkan bahwa tembok bendungan tersebut jebol dengan bentangan sepanjang 30 meter dan tinggi pasangan mencapai 2 meter. "Sudah satu tahun lebih, kejadian ini bareng sama musibah banjir besar di Jampang. Dampaknya terasa sampai ke tiga desa," ujar pria yang akrab disapa Bram, pada Senin (14/4/2025).

Tiga desa yang terdampak secara langsung yakni Desa Ciheulang, Desa Karangtengah, dan Desa Balekambang. Dari ketiganya, Desa Karangtengah menjadi wilayah dengan dampak paling luas, di mana sekitar 80 hektare sawah tidak lagi mendapatkan pasokan air dari bendungan Leuwi Bangga.

Baca Juga: 7 Ciri Orang yang Hidupnya Membenci Diri Sendiri, Sulit Merasa Bahagia!

“Ujung aliran air dari selokan Leuwi Bangga itu sampai ke Kamandoran. Sekarang para petani tidak bisa menanam padi. Di Karangtengah saja hampir 80 hektare terdampak, ditambah sekitar 25 hektare lagi di Balekambang dan Ciheulang,” jelasnya.

Tak hanya sawah yang terdampak, kekeringan juga menyulitkan warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Kampung Pondok Tisuk (Desa Balekambang), Kamandoran (Desa Karangtengah), dan Legok Picung menjadi daerah yang paling merasakan krisis air.

“Air buat minum dan mandi saja nggak ada. Warga kalau ada hujan langsung sibuk nampung air. Buat masak beli air galonan, dan untuk mencuci kadang harus pergi ke sungai,” tuturnya.

Baca Juga: Hindari Calo dan Pungli! Dinsos Kabupaten Sukabumi Ungkap Tata Cara Pengajuan KIS APBD

Bram menambahkan bahwa sumur warga di daerah Pontis kini mengering karena selama ini sumber airnya berasal dari serapan sawah-sawah dan sungai Leuwi Bangga yang kini tidak lagi mengalir.

Masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan memperbaiki bendungan dan menanggulangi krisis air yang berkepanjangan ini. "Iya, karena dampaknya bukan hanya terhadap pertanian, tapi juga kehidupan sehari-hari warga," pungkasnya.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini