SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi angkat bicara terkait kasus dugaan penamparan seorang kepala sekolah (kepsek) yang bertugas di Kecamatan Curugkembar terhadap siswa SMP di Kecamatan Cidolog. Peristiwa ini terjadi setelah siswa tersebut tertangkap basah melakukan tindakan mesum di musala dan toilet SD di Cidolog.
Kepala Seksi Kesiswaan SMP Disdik Kabupaten Sukabumi Devi Indra Kusumah mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti laporan itu dengan memanggil kedua kepala sekolah yang bersangkutan. "Kami langsung bergerak. Kepala dinas sudah memerintahkan untuk memanggil kedua kepala sekolah SD dan SMP yang ada di Kecamatan Cidolog. Pemanggilan dilakukan pada Selasa kemarin," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Senin (14/4/2025).
Menurut Devi, berdasarkan informasi yang diterimanya, kejadian tersebut berlangsung di luar jam sekolah, tepatnya saat libur, ketika sekolah dalam keadaan sepi. “Peristiwanya (tindakan mesum siswa) terjadi saat libur, bukan dalam jam belajar. Jadi memang kondisi sekolah sedang tidak aktif. Namun persoalan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.
Baca Juga: Kepsek di Sukabumi Bayar Ganti Rugi Gegara Tampar Pelajar Mesum di Toilet dan Mushola SD
Devi juga menyinggung pentingnya peningkatan pengawasan di lingkungan sekolah, termasuk penguatan jam aktif sekolah untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
“Kejadian ini memperlihatkan betapa rentannya anak-anak kita terhadap paparan hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Tugas kami sangat berat dan sadar tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kerja sama dari semua pihak dalam mengawasi anak-anak kita,” tegasnya.
Terkait aksi penamparan yang dilakukan sang kepsek, Devi menduga hal itu dilatarbelakangi faktor emosional ketika menyaksikan langsung perilaku mesum siswa.
Baca Juga: Dibenci Karena Jujur: Mengapa Kebiasaan Autentik Sering Dianggap Aneh atau Tidak Sopan?
"Memang anak laki-lakinya ditampar. Bisa jadi karena refleks emosional melihat kejadian yang tidak pantas. Kami berharap seluruh pihak, termasuk orang tua, aktif dalam pembinaan karakter siswa demi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan sehat bagi semua," katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Cidolog dan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, beberapa hari terakhir dihebohkan dengan kabar sejumlah pelajar SMP dan SD diduga melakukan perbuatan mesum di musala dan toitet salah satu SD. Informasi ini viral bersama nasib warga yang memergoki tindak asusila itu harus membayar ganti rugi, karena sempat menampar salah satu pelajar pelaku mesum.
Kepsek berinisial YT membenarkan jika ia harus mengeluarkan uang Rp 3 juta sebagai ganti rugi karena menampar pelajar pelaku mesum. Uang itu adalah upaya damai dan penyelesaian masalah secara kekeluargaan karena keluarga pelajar yang ia tampar tak menerima tindakan tersebut dan membawa kasus untuk dimediasi pihak kepolisian.
Baca Juga: UPTD PU Usulan Perbaikan Jalan Rusak yang Dikeluhkan Warga Cidolog Sukabumi
YT yang menjabat sebagai kepsek di Curugkembar tinggal di depan SD yang menjadi lokasi kejadian. Hari itu, 3 April 2025, dia mendapat laporan soal sejumlah remaja yang mencurigakan, datang menggunakan sepeda motor ke halaman SD, yang sepi karena libur lebaran. (ADV)