Respons Cepat Distan Tangani Sawah Terendam Banjir Akibat Irigasi Dangkal di Ciwaru Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Jumat 11 Apr 2025, 12:02 WIB
Distan melalui UPTD Pertanian dan Poktan Sinar Pantai melakukan pengerukan irigasi yang sebabkan banjir rendam 10 hektar sawah di Ciwaru Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)

Distan melalui UPTD Pertanian dan Poktan Sinar Pantai melakukan pengerukan irigasi yang sebabkan banjir rendam 10 hektar sawah di Ciwaru Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi melalui UPTD Pertanian Wilayah Jampangkulon bersama Kelompok Tani (Poktan) Sinar Pantai melakukan penanganan sementara terhadap pendangkalan saluran irigasi Ciporeang yang menyebabkan banjir di lahan pertanian warga.

Informasi yang dihimpun, ada sekitar 10 hektar sawah di Kampung Cimarinjung, RT 001/RW 009, Dusun Gunung Batu, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, yang terendam banjir sejak Senin 7 April 2025. Genangan air yang melanda areal persawahan tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi para petani, yang biasanya bisa melakukan panen hingga tiga kali dalam setahun.

Kepala UPTD Pertanian Wilayah Jampangkulon, Yayat Sudrajat mengatakan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BPP Ciemas dan para petani untuk melakukan tindakan cepat secara swadaya.

“Kami bersama petani dari Kelompok Tani Sinar Pantai melakukan pengerukan saluran secara darurat agar air bisa mengalir keluar dari sawah yang terendam,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (11/4/2025).

Baca Juga: BPP & Petani Ciracap Sukabumi Bangun Irigasi Baru, Longsor Putuskan Aliran DI Cibanteng

Dari informasi yang pihaknya terima, lanjut Yayat, banjir ini terjadi akibat pendangkalan saluran irigasi Ciporeang-Cimarinjung yang semakin parah dalam enam bulan terakhir, menyusul dua kali bencana banjir yang melanda wilayah tersebut. Material longsoran berupa tanah dan batu, menumpuk di aliran Sungai Ciporeang serta menyumbat jalur irigasi dan menyebabkan air meluap ke lahan pertanian warga.

“Dampaknya sangat merugikan petani. Sawah yang biasa ditanami padi, kini berubah menjadi seperti danau. Kami juga sudah melaporkan kondisi ini secara resmi ke Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi agar segera ditindaklanjuti dengan penanganan permanen,” tandasnya. (adv)

Berita Terkait
Berita Terkini