SUKABUMIUPDATE.com - Ornamen patung penyu yang sempat viral karena rusak dan ketahuan terbuat dari kardus dan bambu di alun-alut laut Gadobangkong Palabuhanratu kabupaten Sukabumi, selesai diperbaiki. Patung ini sempat viral dengan narasi miskomunikasi karena disebut bernilai Rp15 miliar lebih.
Kondisi terkini patung penyu disampaikan oleh warganet yang melakukan reportase langsung di bengkel perbaikannya, yang berada di Gang Ajid Desa Cimaja Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Lewat akun medsosnya, akun Chaca Chadut merekam kondisi terkini patung penyu setelah melewati lebih dari tiga pekan masa perbaikan.
Baca Juga: Riset Ungkap Ada 25 Desa di Cianjur yang Terdampak Bahaya Letusan Gunung Gede
Ornamen penyu bercorak warna hitam dan putih tersebut terlihat segar. Dalam video yang dibagikan di grup facebook jampang bersatu, patung penyu ini ditegaskan sudah siap kembali mejeng di singgasananya di alun-alun laut pantai Gadobangkong Palabuhanratu.
Pemilik akun, sempat mewawancarai pria bernama gayus yang mengaku sebagai asisten dari pemilik bengkel. “Dua minggu untuk pembuatan dari rangka sampai bentuk. 1 Minggu untuk pengecatan dan airbrush,” jelas pria tersebut kepada pemilik akun.
Baca Juga: Riset: 19 Desa di Sukabumi Terdampak Bahaya Letusan Gunung Gede
Pria ini juga sempat mengungkap biaya perbaikan patung penyu tersebut, yang menghabiskan uang kurang lebih Rp22 juta.
Ditarik dari Gadobangkong Karena Rusak dan Viral
Patung penyu besar ini adalah salah satu dari sejumlah ikon ornamen utama, kawasan alun-alun laut yang dibangun pemerintah provinsi Jawa Barat di pantai Gadobangkong Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Dibangun sejak November 2022, pembangunan kawasan alun-alun laut, bernilai Rp15,6 miliar ini berjalan lambat, baru diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada akhir tahun 2024.
Baca Juga: Respons Asep Japar soal Sawah Terendam Lumpur Tambang di Simpenan Sukabumi
Pasca serah terima, kondisi alun-alun laut Gadobangungkong ini menghadapi tantangan kerusakan. Selain patung penyu jebol hingga akhirnya viral karena terungkap bahan pembuatnya dari kardus dan rangka kayu/bambu, fasilitas jogging track juga rusak akibat terkikis ombak besar.
Khusus untuk ornamen patung penyu biaya pembuatan sekitar Rp30 juta. Imran Firdaus, perwakilan kontraktor proyek pembangunan Alun-alun Gadobangkong, menegaskan bahwa ornamen penyu dibuat menggunakan material resin dan fiberglass, bukan kardus atau bambu seperti yang terlihat dalam video viral.
Baca Juga: Riset Ungkap 11 Kecamatan di Sukabumi dan Cianjur Terdampak Bahaya Letusan Gunung Gede
"Terkait isu bahwa ornamen penyu di Alun-Alun Gadobangkong dibangun dengan anggaran miliaran rupiah, kami tegaskan bahwa biaya pembuatannya hanya sekitar Rp 30 juta, sesuai dengan spesifikasi proyek yang telah ditetapkan," ujar Imran Firdaus kepada awak media pada bulan Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa kardus dan bambu yang terlihat dalam video viral bukan bagian dari struktur utama ornamen, melainkan hanya alat bantu dalam proses pembuatan.
Baca Juga: Pasir Datar Sukabumi, Pesona Alam di Kaki Gunung Gede Pangrango yang Memukau
"Terkait kardus dan bambu yang terlihat dalam video yang beredar, kami tegaskan bahwa material tersebut bukan bagian dari struktur utama ornamen, melainkan hanya alat bantu dalam proses cetakan awal untuk membentuk ornamen penyu sebelum dilakukan pelapisan dan penguatan dengan resin serta fiberglass," terangnya.
Menurutnya, jika ornamen itu benar-benar terbuat dari kardus, maka tidak mungkin bertahan lebih dari satu tahun menghadapi cuaca ekstrem di kawasan pesisir. Imran juga menyoroti perilaku pengunjung yang sering menaiki ornamen tersebut untuk berswafoto. Hal ini diduga menjadi penyebab utama kerusakan, karena memberikan tekanan berlebih pada struktur ornamen.
Baca Juga: Mulai 9 April! KDM Bebaskan Pajak Kendaraan yang Bersedia Ganti Domisili ke Jabar
Pada 5 Maret 2025 kontraktor membawa patung penyu yang rusak itu ke bengkel untuk dilakukan perbaikan setelah mendapatkan izin dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi. Belum diketahui kapan patung penyu ini akan kembali ke singgasananya di alun-alun laut gadobangkong Palabuhanratu setelah proses perbaikan selesai.