SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Cimapag, RT 03/06, Desa Bumisari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria di dalam sumur pada Senin (7/4/2025) sore.
Kapolsek Cikidang, AKP Hotben Sianturi membenarkan adanya peristiwa tersebut dan menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan mulai pukul 16.00 WIB hingga selesai. “Benar, telah ditemukan mayat seorang pria di dalam sumur milik warga (sebelumnya disebut sumur masjid). Evakuasi langsung kami lakukan bersama tim gabungan,” ujar Hotben.
Penemuan mayat ini bermula ketika seorang warga bernama Saepudin hendak mengambil wudhu untuk melaksanakan salat Asar. Ia mencium aroma menyengat seperti bau bangkai dari air sumur yang biasa digunakan warga untuk berwudhu. Karena curiga, Saepudin bersama beberapa warga mengecek ke sumber air tersebut.
“Awalnya disangka bangkai hewan, namun setelah dicek lebih lanjut ternyata sosok mayat manusia,” terang Kapolsek.
Baca Juga: Warga Cium Bau Saat Berwudu, Ternyata Ada Mayat dalam Sumur Masjid di Cikidang Sukabumi
Temuan itu langsung dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke unsur Muspika. Setelah petugas tiba di lokasi, evakuasi dilakukan dan mayat berhasil diangkat dari dalam sumur yang memiliki kedalaman sekitar 7 meter dengan ketinggian air hanya 1,5 meter.
Identitas jenazah diketahui bernama Mad Asih bin Inan (70 tahun), seorang buruh warga Kampung Cimapag RT 003 RW 007, Desa Bumisari.
“Istri korban, Siti Maemunah (59 tahun), menyampaikan bahwa suaminya pamit pada Jumat (4/4) hendak ke rumah anaknya di Bogor. Namun setelah dicek, ternyata korban tidak pernah sampai ke sana,” ujarnya.
Mendapat kabar penemuan itu, istri korban mengalami syok berat hingga beberapa kali pingsan. Informasi dari keluarga menyebutkan bahwa korban selama ini mengalami depresi karena penyakit asma menahun yang tak kunjung sembuh.
Jenazah korban kini telah dibawa ke RSUD Sekarwangi menggunakan ambulans milik Desa Bumisari. Kapolsek menambahkan, pihaknya masih melakukan pendalaman atas kejadian ini.
“Untuk memastikan penyebab kematian dan menghindari kemungkinan adanya kejanggalan, kami menyarankan dilakukan visum atau otopsi. Ini penting agar peristiwa ini menjadi terang,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah masih berada di RSUD Sekarwangi untuk pemeriksaan lebih lanjut.