SUKABUMIUPDATE.com - Atap dua ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nyenang di Kampung Bojong Honje, RT 01/RW 04, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, ambruk. Peristiwa diduga akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut pada Sabtu (29/03/2025) pagi.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Miky, mengungkapkan bahwa hujan deras yang berlangsung lama diduga menjadi pemicu runtuhnya atap bangunan. “Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, karena sekolah sedang dalam masa libur panjang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi,” ujarnya.
Menurut Miky, sebelum kejadian, sekolah sempat digunakan untuk kegiatan pesantren kilat, namun kegiatan tersebut telah selesai. Ia juga menjelaskan bahwa meskipun baja ringan yang digunakan dalam konstruksi masih dalam kondisi baik dan plafon tetap utuh, faktor ketidaksesuaian konstruksi turut berpengaruh terhadap kejadian ini.
Kondisi bangunan SDN Nyenang di Kampung Bojong Honje, RT 01/RW 04, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, ambruk | Foto : Ibnu Sanubari
“Baja ringan yang digunakan memiliki ketebalan 0,65 mm, padahal minimal harus 0,70 mm ke atas untuk konstruksi atap. Ketebalan ini lebih cocok digunakan untuk pagar. Selain itu, genting yang digunakan cukup berat karena air meresap, sehingga struktur atap tidak mampu menahan beban tersebut,” paparnya.
Baca Juga: SDN Bojongtugu Sukabumi Hancur Akibat Banjir, Disdik Upayakan Perbaikan
Berdasarkan informasi dari kepala sekolah, dua atap bangunan yang ambruk ini telah berdiri sejak 2011 lalu. Di sampingnya terdapat tiga ruang kelas lain dengan konstruksi serupa, namun dengan waktu pengerjaan berbeda. Oleh karena itu, Miky mengingatkan pihak sekolah untuk berhati-hati dan melakukan kontrol terhadap bangunan lain yang memiliki struktur serupa guna mengantisipasi kejadian serupa.
“Dua atap ruang kelas yang ambruk, yakni ruang kelas 5 dan 6, belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Pihak sekolah disarankan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar upaya perbaikan dapat dilakukan secepatnya,” tambahnya.
Miky menegaskan bahwa langkah koordinasi dengan dinas terkait sangat diperlukan agar proses belajar mengajar tidak terganggu dalam jangka panjang. “Kami menyarankan agar segera dilakukan perbaikan bangunan, sehingga aktivitas pendidikan di sekolah ini dapat berjalan kembali dengan normal,” pungkasnya.