10 Tradisi Lebaran Idul Fitri di Sukabumi yang Penuh Makna

Sukabumiupdate.com
Senin 31 Mar 2025, 07:00 WIB
Tradisi Lebaran Idul Fitri di Sukabumi yang Penuh Makna | Foto : Ilustrasi by Meta AI

Tradisi Lebaran Idul Fitri di Sukabumi yang Penuh Makna | Foto : Ilustrasi by Meta AI

SUKABUMIUPDATE.com - Lebaran adalah momen yang selalu dinanti setiap tahunnya, terutama bagi umat Muslim di Indonesia. Tak hanya sebagai waktu untuk merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa, Lebaran juga menjadi saat yang penuh dengan berbagai tradisi dan kebiasaan unik yang melibatkan masyarakat dalam semangat kebersamaan dan rasa syukur.

Salah satu daerah yang memiliki tradisi khas dalam merayakan Lebaran adalah Sukabumi. Berikut adalah sepuluh tradisi Lebaran yang masih eksis di Sukabumi hingga kini.

1. Nganteuran Ka Tatangga

Di Sukabumi, tradisi Nganteuran Ka Tatangga menjadi salah satu kebiasaan yang selalu dilakukan menjelang Lebaran. Tradisi ini melibatkan pengantaran makanan khas Lebaran, seperti opor ayam, ketupat, dan sambal goreng, kepada tetangga. Biasanya, makanan ini dikemas dalam wadah seperti rantang bertingkat atau nyiru besar. Tradisi ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur dan untuk menjaga keharmonisan dalam bertetangga. Berbeda dengan hampers yang lebih sering diberikan sebagai hadiah, tradisi ini lebih mengedepankan kebersamaan antar tetangga.

2. Halal bihalal

Setelah salat Idulfitri, masyarakat Sukabumi sering mengadakan acara halalbihalal. Acara ini menjadi momen penting untuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi dengan keluarga, sahabat, dan tetangga. Biasanya, acara ini dilakukan dengan membentuk formasi lingkaran dan saling bersalaman sambil mengucapkan kata maaf. Banyak yang tak kuasa menahan haru di momen ini, karena momen perpisahan dengan Ramadan yang penuh berkah sekaligus kebahagiaan bisa bersilaturahmi dengan orang terdekat.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Lebaran Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

3. Pasar Marema Sukabumi

Menjelang Lebaran, masyarakat Sukabumi sering berkunjung ke Pasar Marema untuk membeli kebutuhan Lebaran seperti sembako, pakaian baru, dan pernak-pernik khas Lebaran lainnya. Pasar Marema menjadi pusat keramaian yang sering berlangsung hingga malam takbir, saat menjelang Hari Raya Idulfitri.

4. Masak Kuliner Khas Lebaran

Seperti halnya di banyak daerah lainnya, masak-memasak kuliner khas Lebaran menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Sukabumi. Ketupat, opor ayam, dan rendang adalah hidangan utama yang selalu ada di meja makan saat Lebaran. Selain itu, ibu-ibu di Sukabumi juga selalu antusias membuat aneka kue kering seperti nastar, kastangel, putri salju, dan semprit, yang menjadi camilan khas saat bersilaturahmi.

5. Ziarah Makam

Tradisi ziarah makam juga menjadi salah satu kebiasaan yang dijalankan masyarakat Sukabumi saat Lebaran. Setelah melaksanakan salat Idulfitri, banyak keluarga yang menyempatkan diri berziarah ke makam orang tua, kakek-nenek, atau kerabat yang telah meninggal. Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan almarhum dan juga sebagai pengingat akan kehidupan setelah kematian. Saat berziarah, masyarakat Sukabumi biasanya membersihkan makam, membaca doa khusus, dan menaburkan bunga sebagai simbol penghormatan.

6. Ketupat Lebaran

Hampir setiap rumah di Indonesia akan menyajikan ketupat sebagai makanan khas Lebaran. Di Sukabumi, ketupat menjadi simbol utama dalam perayaan Idul Fitri, yang disajikan bersama berbagai lauk pendamping seperti opor ayam, rendang, sambal goreng, dan lainnya. Keberadaan ketupat ini menjadi ciri khas yang tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Sukabumi.

7. Salam Tempel

Tradisi salam tempel atau pemberian uang Tunjangan Hari Raya (THR) kepada anak-anak adalah salah satu hal yang tak terlewatkan saat Lebaran. Tradisi ini memiliki makna yang dalam, bukan hanya sebagai tanda kebahagiaan, tetapi juga sebagai cara untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbagi dan rasa syukur. Salam tempel menjadi simbol perhatian dan kasih sayang orang dewasa kepada generasi muda.

8. Baju Baru

Masyarakat Sukabumi juga mengikuti tradisi memakai baju baru pada saat Hari Raya Idul Fitri. Pembelian baju baru sering kali sudah dimulai sejak awal bulan Ramadhan, dengan berbagai promo Lebaran yang menggiurkan. Memakai baju baru pada saat Lebaran mengandung makna syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah, serta sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya dan malaikat yang hadir di sekeliling umat Islam pada hari tersebut.

Baca Juga: Oknum Polisi Sukabumi yang Digerebek Berduaan Bersama Istri Orang Terancam PTDH

9. Takbiran

Takbiran adalah tradisi yang berlangsung pada malam menjelang Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat Sukabumi biasanya mengumandangkan takbir sambil berkeliling dengan meriah, menabuh beduk sebagai bentuk kegembiraan menyambut hari kemenangan. Takbiran ini merupakan sunnah yang dianjurkan bagi seluruh umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, yang bertujuan untuk menyatakan kebesaran Allah dan mempersiapkan diri menyambut Idul Fitri.

10. Mudik

Mudik, atau pulang kampung, adalah tradisi Lebaran yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri, tidak terkecuali di Sukabumi. Banyak masyarakat Sukabumi yang tinggal di kota-kota besar atau daerah lain akan melakukan perjalanan mudik menuju kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga besar.

Tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya ikatan keluarga dan kebersamaan dalam merayakan momen spesial ini. Mudik menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan antar keluarga, berkumpul, dan berbagi kebahagiaan. Pada momen ini, berbagai kemeriahan seperti pesta keluarga dan acara reuni sering terjadi, membuat suasana Lebaran semakin meriah dan penuh makna.

Sumber : berbagai sumber

Berita Terkait
Berita Terkini