SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan sopir angkutan kota (angkot) jurusan Cikidang-Cibadak menggelar aksi mogok narik di simpang Cikidang, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (26/5/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap keberadaan travel gelap dan pickup yang mengangkut penumpang di jalur trayek mereka.
Salah satu sopir angkot, Asep mengungkapkan, bahwa semakin banyaknya angkutan ilegal yang beroperasi di wilayah Cikidang tersebut telah berdampak kepada pendapatan para sopir angkutan resmi.
"Bukan hanya angkot, tapi bus dan ojek juga kena dampaknya. (Harapannya ) yang penting travel (gelap) dihapus saja. Kalau masih tetap beroperasi, otomatis kami akan mengambil tindakan di wilayah sendiri," ujarnya kepada awak media di lokasi.
Baca Juga: Polisi Prediksi Lonjakan Arus Mudik Lebaran di Sukabumi Terjadi pada 28 Maret 2025
Ia bahkan mencatat, ada lebih dari 100 unit travel gelap yang beroperasi menuju wilayah Pajampangan maupun Palabuhanratu melalui jalur Cikidang.
"Saya merasa keberatan, karena angkot setiap hari kosong, tidak ada muatannya," tandasnya.
Mantan Ketua Jalur Angkot Cikidang, Jae, juga menyoroti permasalahan ini. Ia menegaskan bahwa angkot memiliki izin resmi sesuai dengan Surat Keputusan (SK) trayek dan wajib melakukan uji KIR setiap enam bulan sekali. Sementara itu, travel gelap dan pick up yang tidak memiliki trayek justru bebas menarik penumpang.
"Kenapa mereka bisa mengangkut penumpang? Kami bayar pajak, bayar trayek, dan rutin melakukan KIR. Sementara pick up hanya uji KIR, itu pun kadang tidak dilakukan. Seharusnya penumpang dialihkan ke angkot, karena kami juga punya kebutuhan untuk mencari nafkah," ujarnya.
Aksi mogok narik para sopir jurusan Cikidang-Cibadak ini dikabarkan berakhir pasca azan Asar. Hingga berita ini tayang, belum diketahui apakah aksi ini akan berlanjut pada esok hari.