Pengamanan Arus Mudik Lebaran, Truk Sumbu 3 Mulai Dibatasi Masuk Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 24 Mar 2025, 21:03 WIB
Truk sumbu 3 terjaring operasi Ketupat Lodaya 2025 di Exit Tol Parungkuda Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari

Truk sumbu 3 terjaring operasi Ketupat Lodaya 2025 di Exit Tol Parungkuda Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukabumi melaksanakan rekayasa lalu lintas berupa penyekatan kendaraan sumbu 3 atau lebih di Pos Terpadu Exit Tol Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Senin (24/3/2025) dini hari.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Ketupat Lodaya 2025 guna memastikan kelancaran arus mudik di wilayah hukum Polres Sukabumi. Tahun ini, Operasi Ketupat Lodaya 2025 digelar mulai Ahad, 23 Maret 2025 dan berlangsung selama 17 hari atau hingga Selasa, 8 April 2025 mendatang.

Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Arif Saepul Haris, menyatakan bahwa penyekatan ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terkait pembatasan operasional kendaraan berat, baik di jalan tol maupun jalan arteri. 

"Kita melaksanakan kegiatan sesuai SKB 3 Menteri tentang pembatasan kendaraan sumbu 3, baik di tol maupun arteri. Selama Operasi Ketupat berlangsung, kegiatan pembatasan ini tetap dilaksanakan dengan himbauan ataupun penindakan," ujar Arif kepada sukabumiupdate.com.

Dalam pelaksanaan penyekatan ini, Arif menyebut kendaraan yang tidak diperbolehkan beroperasi mencakup mobil barang dengan berat lebih dari 14.000 kg, kendaraan dengan sumbu 3 atau lebih, serta kendaraan yang membawa hasil galian seperti tanah, pasir, batu, serta bahan bangunan dan tambang.

Arif menambahkan bahwa kendaraan yang melanggar akan dialihkan atau diputar balik ke kantong-kantong parkir yang telah disiapkan. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) di wilayah Sukabumi.

Selain itu, Satlantas Polres Sukabumi juga menempatkan sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) pendukung, seperti rambu lalu lintas, water barrier, traffic cone, serta papan himbauan. Rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus dilakukan secara situasional sesuai dengan perkembangan di lapangan.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait di wilayah Kabupaten Sukabumi untuk memastikan ketersediaan sarpras yang dibutuhkan. Jika diperlukan, akan ada penambahan untuk mengoptimalkan kelancaran arus mudik," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini