SUKABUMIUPDATE.com - Sekolah Rakyat yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos) akan segera beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026. Sekolah ini merupakan salah satu program kerja Kemensos yang ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Mengutip tempo.co, Kemensos menargetkan 100 Sekolah Rakyat akan beroperasi di seluruh Indonesia. Hingga saat ini sudah ada sembilan pemda di Jawa Barat yang melakukan tindak lanjut dan mengajukan lokasi untuk Sekolah Rakyat. Sembilan daerah itu adalah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
Model Pembelajaran Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat dirancang menyerupai sekolah asrama atau boarding school. Anak-anak yang mengikuti pembelajaran di sekolah rakyat akan dievaluasi secara berklala. Kemensos akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi mengukur beberapa aspek termasuk aspek gizi, kesehatan, tingkat IQ, kedisiplinan, kecerdasan mental, hingga kompetensi masing-masing murid. Hasil pengukuran tersebut nantinya akan dilaporkan kepada orang tua, wali murid, dan publik setidaknya dalam setiap semester.
Baca Juga: Termasuk Kabupaten Sukabumi, Baru 9 Daerah di Jabar yang Ajukan Lokasi Sekolah Rakyat
Dalam proses pembelajaran, Sekolah Rakyat mengacu pada kurikulum standar pendidikan nasional (mata pelajaran formal). Selain itu, ada beberapa penambahan materi khusus yang bertujuan menekankan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan sesuai kebutuhan siswa di lingkungan mereka.
Sistem Perekrutan Murid
Adapun perekrutan murid Sekolah Rakyat akan dimulai pada 1 April 2025 mendatang. Proses rekrutmen akan berjalan melalui beberapa tahapan mulai dari tes psikotes, tes akademik, hingga tes kesehatan. Adapun anak yang boleh mendaftar ialah anak-anak yang berda dalam ketegori desil 1 atau miskin ekstrem yang tinggal di sekitar sekolah rakyat berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Jika kuota masih belum terpenuhi maka akan dilanjutkan kepada anak-anak dari desil 2. Desil 2 adalah rumah tangga yang masuk kelompok 11-20 persen terendah tigkat kesejahteraannya secara nasional.
Sistem Perekrutan Tenaga Pengajar
Untuk tenaga pengajar, Tim Formatur Sekolah Rakyat akan melakukan seleksi yang berbarengan dengan jadwal penerimaan murid Sekolah Rakyat, yakni pada 1 April 2025. Tim formatur nantinya akan memilih 60 ribu orang yang telah memperoleh sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk mengajar di sekolah rakyat dan diutamakan masih berstatus prajabatan atau belum memiliki penempatan di sekolah mana pun.
Adapun proses seleksi akan melalui tahapan tes tidak hanya dari segi kemampuan akademik tetapi juga sikap empati sosial. Tujuannya ialah agar guru yang akan mengajar nantinya dapat menumbuhkan kepercayaan diri pada murid yang merupakan anak-anak dari keluarga miskin.
Guru yang lolos tes seleksi tenaga pengajar sekolah rakyat akan mengikuti pelatihan selama kurang lebih satu bulan yang dilanjutkan dengan masa orientasi hingga akhirnya siap mengajar pada Juli 2025. Guru yang lolos akan ditempatkan di lokasi yang tidak jauh dari domisilinya. Hal tersebut agar memudahkan mobilisasi guru dalam mengajar.
Tentang Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat merupakan program kerja yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto yang dinaungi oleh Kemensos. Tujuan adanya sekolah rakyat ialah menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin. Sekolah rakyat membiayai seluruh kebutuhan sekolah muridnya mulai dari seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan lainnya ditanggung negara 100 persen. Program ini memiliki tujuan mendorong masyarakat yang kurang mampu untuk hidup lebih maju sehingga dapat berperan signifikan di masyarakat dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2025.
Saat ini pemerintah telah menyiapkan 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Lokasi yang segera akan melaksanakan program sekolah rakyat dalam waktu dekat di antaranya Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua. Adapun yang akan beroperasi pada tahun ajaran baru pada Juli 2025 mendatang ada 45 sekolah.
Sumber: Tempo.co