Saksi Lihat Ada Korban Dibacok, Aksi Berandal Motor di Jalan Lingsel Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 24 Mar 2025, 10:21 WIB
(Ilustrasi) Muncul keterangan baru soal penyerangan sekelompok berandal bermotor di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore, 23 Maret 2025. | Foto: Pixabay

(Ilustrasi) Muncul keterangan baru soal penyerangan sekelompok berandal bermotor di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore, 23 Maret 2025. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Muncul keterangan baru soal peristiwa penyerangan oleh berandal bermotor di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore, 23 Maret 2025. Kesaksian ini disampaikan A (24 tahun), perempuan yang kebetulan melaju beriringan di belakang kelompok tersebut dari arah Cibolang menuju Kota Sukabumi.

A mengaku sempat melihat kelompok orang (diduga pelajar) yang terlebih dulu memprovokasi berandal motor itu saat mereka berpapasan dengan mengacungkan senjata tajam atau sajam.

“Saya pertama ketemu geng motor itu di masjid yang Cibolang, terus mereka mulai konvoi. Saya ada di belakangnya. Pas si geng motor itu mau putar arah (di TKP), nah di situ ada segerombolan anak-anak kayak SMA, sama putar arah berlawanan. Di situ tiba-tiba ngeluarin sajam (diduga kelompok pelajar) dan terjadi bentrokan,” kata A kepada sukabumiupdate.com.

Hal mengejutkan juga diungkap oleh A, bahwa dia sempat melihat satu orang (diduga kelompok pelajar) yang dikejar dan diduga dianiaya dua orang berandal motor menggunakan sajam.

Baca Juga: Viral Gerombolan Bermotor Ngamuk di Lingkar Selatan Sukabumi

“Di situ saya lihat dua orang pakai jaket (berandal motor) ngejar (satu orang) terus bacokin gitu. Tapi saya gak lihat korbannya karena banyak rerumputan. Terus anak geng motor yang dekat saya, pakai motor, sama yang ngambil bendera yang jatuh itu bilang, paehan-paehan (matiin-matiin). Ada juga kedengaran geus bisi paeh (udah, takutnya mati),” tuturnya menceritakan.

Menurutnya, titik dugaan penganiayaan itu berjarak kurang lebih 50 hingga 100 meter dari lokasi terjadinya keributan pertama, tepat di depan Gedung Seni Aher. “Nah dari jauh itu saya terus lihatin yang itu (dugaan penganiayaan), ada beberapa menit. Pokoknya dekat rumah yang pojokan sawah. Belum selesai bacokan itu saya langsung pergi karena takut,” jelas A.

A juga menceritakaan suasana saat kejadian sangat mencekam. Selain teriakan dan suara knalpot brong, suara ledakan petasan juga berhamburan di atas kepala.“Pas kejadian saya berhenti tuh kan, terus di atas kepala saya ada suara letupan petasan, pokoknya enggak kondusif takut."

Atas peristiwa yang dilihatnya, A mengaku telah memberikan kesaksian kepada polisi agar segera ditindaklanjuti. “Saya sudah memberikan keterangan ini ke pihak berwajib,” katanya.

Berita Terkait
Berita Terkini