Ojol Temukan Lansia Meringkuk Tak Bernyawa di Jalan PGRI Kota Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 17 Mar 2025, 19:26 WIB
Temu mayat di jongko penjual bakso di Jalan PGRI, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Senin 17/3/2025. (Sumber : su/awal)

Temu mayat di jongko penjual bakso di Jalan PGRI, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Senin 17/3/2025. (Sumber : su/awal)

SUKABUMIUPDATE.com - Lansia inisial D (60 tahun) warga Jalan Selabintana, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi ditemukan tak bernyawa di emperan jongko penjual bakso di Jalan PGRI, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Senin (17/3/2025).

Pria ini diketahui sebagai pengemis yang sering mangkal di sekitar jalan Ahmad Yani. Ia juga disebut memiliki riwayat penyakit stroke sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh driver ojek online (ojol).

Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, AKP Astuti Setyaningsih mengatakan D ditemukan di emperan jongko penjual mie bakso oleh driver ojek online sekira pukul 08:00 Wib pagi.

Baca Juga: DPMD Kabupaten Sukabumi: 3 % Dana Desa Bisa Dialokasikan untuk Penanggulangan Bencana

“Ditemukan seorang pengemis laki-laki telah meninggal dunia di dalam jongko penjualan mie baso yang ada di emperan jalan PGRI,“ ujar Astuti kepada sukabumiupdate.com pada Senin (17/3/2025).

D ditemukan dalam keadaan terlentang di atas selembar kardus dengan kondisi mengeluarkan darah pada bagian mulutnya, D diduga meninggal akibat penyakit yang dideritanya.

“Diduga korban meninggal karena riwayat sakit stroke dan mengeluarkan darah di mulut,” kata dia.

Baca Juga: 5 Pantai Eksotis di Kecamatan Ciracap Sukabumi yang Cocok untuk Liburan Lebaran

Keterangan saksi ES (ojol) kepada kepolisian menyebut mengenal D adalah pengemis yang sering mangkal di sepanjang jalan A Yani. “Saksi mengetahui bahwa keseharian korban sebagai pengemis dan memiliki riwayat sakit stroke, bahwa dulu saksi memiliki pekerjaan sebagai tukang service Jam yang mangkal di sekitar jalan A. Yani Kota Sukabumi,” ucapnya.

Setelah itu, Polisi mengevakuasi jenazah D ke RSUD R Syamsudin SH untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut, namun keluarganya menolak untuk dilakukan otopsi pada jasad korban.

“Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan Autopsi, karena korban memiliki riwayat sakit stroke dan tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban, keluarnya darah dari mulut diduga pecah pembuluh darah karena korban memiliki riwayat stroke,” pungkasnya.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini