Dinsos Kabupaten Sukabumi Perkuat Perlindungan Anak Korban Bencana dan Kekerasan

Sukabumiupdate.com
Sabtu 15 Mar 2025, 13:06 WIB
Kegiatan Penyampaian Suara Anak Daerah di Aula DP3A Kabupaten Sukabumi pada Jumat (14/3/2025). | Foto: SU/Turangga Anom

Kegiatan Penyampaian Suara Anak Daerah di Aula DP3A Kabupaten Sukabumi pada Jumat (14/3/2025). | Foto: SU/Turangga Anom

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi menegaskan komitmennya dalam melindungi anak-anak yang menjadi korban bencana serta anak-anak yang menghadapi masalah hukum dan kekerasan.

Kepala Dinsos Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan Saputra menyoroti pentingnya prioritas perlindungan bagi kelompok rentan dalam setiap penanggulangan bencana dalam kegiatan Penyampaian Suara Anak Daerah yang digelar oleh FORBUMI (Forum Barudak Sukabumi) dan difasilitasi DP3A Kabupaten Sukabumi di Aula DP3A Kabupaten Sukabumi, Jumat (14/3/2025).

"Ada dua hal yang menjadi perhatian utama kami, yaitu perlindungan bagi anak korban bencana dan anak yang menghadapi masalah hukum atau kekerasan. Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) penanggulangan bencana, anak-anak masuk dalam kelompok rentan yang harus diutamakan, bersama lansia dan ibu hamil," ujar Wawan kepada sukabumiupdate.com.

Wawan mengakui bahwa dalam kondisi tertentu, keterbatasan akses dan jangkauan sering membuat perlindungan terhadap anak-anak kurang optimal. "Dalam tiga bulan terakhir, Kabupaten Sukabumi mengalami dua bencana besar yang berdampak signifikan. Oleh karena itu, fokus kami adalah memastikan anak-anak di pengungsian mendapatkan perhatian yang layak," ujarnya.

Baca Juga: Dinsos Sukabumi Gelar Peningkatan Kapasitas, Eks Penerima PKH Sampaikan Kisah Inspiratif

Sebagai langkah konkret, Dinsos mendorong percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban bencana, terutama anak-anak, guna mengurangi dampak sosial, kesehatan, dan psikologis. "Saat kejadian pertama pada 6 Maret lalu, kami mendorong Sekretaris Daerah selaku Kepala BPBD untuk segera membangun huntara. Anak-anak di pengungsian menghadapi berbagai risiko, termasuk kerawanan sosial dan kesehatan, sehingga hal ini menjadi prioritas kami," jelasnya.

Selain itu, Dinsos juga bekerja sama dengan puskesmas untuk layanan kesehatan serta berencana menggandeng DP3A dalam upaya pemulihan psikologis anak-anak melalui trauma healing. "Kami berharap dalam waktu dekat tim bisa turun ke lapangan untuk memberikan layanan dasar psikososial," kata Wawan.

Dinsos pun terus menangani kasus anak telantar, termasuk bayi yang tidak diinginkan. "Beberapa waktu lalu ada kasus bayi yang dibuang, yang akhirnya kami titipkan di panti sosial milik provinsi," ungkapnya.

Dalam aspek perlindungan anak bermasalah dengan hukum, Dinsos turut memberikan pendampingan bagi korban tawuran, KDRT, dan pelecehan seksual. "Sayangnya, masih banyak masyarakat yang enggan melapor karena menganggapnya sebagai aib. Padahal, pendampingan dan rehabilitasi sosial sangat diperlukan untuk membantu mereka pulih dari trauma," ujar Wawan.

Dinsos Kabupaten Sukabumi berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan perlindungan bagi anak-anak dan mengajak masyarakat agar lebih terbuka dalam melaporkan kasus yang memerlukan pendampingan. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini