Melihat Evakuasi Material Longsor di Ruas Jalan Menuju Geopark Ciletuh Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Rabu 12 Mar 2025, 21:37 WIB
Evakuasi material longsor di jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiara Dua, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa

Evakuasi material longsor di jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiara Dua, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Proses evakuasi material longsor di jalan provinsi dan jalan nasional ruas Sukabumi-Jampang atau menuju kawasan Geopark Ciletuh masih berlangsung. Dari pantauan sukabumiupdate.com pada Rabu (12/3/2025) di tiga lokasi berbeda memperlihatkan petugas terus berjibaku membuka jalan yang tertutup.

Ruas Loji - Palangpang

Material longsor berupa tanah dan batu dengan ketinggian sekitar 15-20 meter menutupi sebagian jalan di turunan atau tanjakan Puncak Darma, tepatnya di jalur menuju Jembatan Cimarinjung - Batu Cakup.

Menurut Sakar Kustiawan (42), saat ini petugas dari PU Bina Marga masih berupaya memecah dua bongkahan batu besar yang terbawa longsor. "Ada dua bongkahan batu besar, tapi keduanya sudah mulai dipecah," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.

"Meski proses pembersihan masih berlangsung, arus lalu lintas di lokasi sudah kembali normal. Jalan Geopark Ciletuh Loji - Puncak Darma - Palangpang, secara keseluruhan normal," kata Sakar.

Ruas Loji-Kiara Dua

Proses evakuasi material longsoran di ruas jalan nasional Bagbagan - Kiaradua, tepatnya di Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, masih terus berlangsung. 

Kepala Satuan Pelayanan Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah 4, Entis Sutisna atau yang akrab disapa Conan, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berupaya mengevakuasi material longsoran dan memperbaiki kondisi jalan yang rusak akibat bencana tersebut.

"Cimapag ke bawah sudah bisa di lewati, baru yang terjebak semua sudah keluar. Ruas Kiara Dua - Cimapag tinggal 1 km lagi," kata Conan. "Mudah-mudaha besok bisa kebuka," tambahnya. 

Baca Juga: Pemkab Sukabumi Perpanjang Tanggap Darurat Bencana di 3 Kecamatan

Ruas Jampangtengah - Kiara Dua

Proses evakuasi material longsoran di ruas jalan provinsi Jampangtengah - Kiaradua, tepatnya di Kampung Sampora - Wangun, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, masih terus berlangsung. Longsor dari tebing perkebunan milik Perhutani, dan milik perkebunan, menyebabkan badan jalan tertutup material sepanjang 35 meter dengan ketinggian mencapai 10 meter.

Kepala Satuan Pelayanan Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah 4, Entis Sutisna alias Conan, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berupaya mengevakuasi material longsoran dan memperbaiki kondisi jalan yang rusak akibat bencana tersebut.

"Saat ini baru bisa menembus dan mengeluarkan kendaraan yang sebelumnya terjebak. Namun, jalan masih belum bisa berfungsi secara normal karena ada bagian yang putus sepanjang 35 meter akibat terbawa longsor. Sekarang sedang dilakukan perkerasan dengan batu belah dan agregat yang dipadatkan," jelasnya kepada sukabumiupdate.com.

Menurutnya, jalan tersebut baru kini sudah bisa dilintasi oleh kendaraan ringan tanpa beban, itupun jika cuaca mendukung. Pasalnya, sisa material longsoran masih membuat permukaan jalan licin dan berpotensi membahayakan pengguna jalan, terutama saat hujan.

Untuk mempercepat proses pemulihan, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat, telah menerjunkan lima ekskavator, dua loader, dan enam dump truck. Conan menegaskan bahwa selama cuaca memungkinkan. "Pekerjaan akan terus dilakukan bahkan hingga malam hari demi memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan," pungkasnya.

Baca Juga: PT PLN Indonesia Power UBP JPR Kirim Bantuan Bencana Melintasi Sungai Cimandiri

Tanggap Darurat Bencana

Pemerintah Kabupaten Sukabumi memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana (TDB) banjir dan longsor di 3 Kecamatan (Palabuhanratu, Simpenan dan Lengkong) selama 7 hari, terhitung dari tanggal 13 sampai dari 19 Maret 2025.

Hal itu disampaikan Bupati Sukabumi Asep Japar usai memimpin rapat evaluasi penanganan bencana yang dipicu cuaca ekstrem tersebut di Pendopo Palabuhanratu, Rabu (12/3/2025).

"Dengan melihat dan mendengar langsung penjelasan tadi dan ada persolan yang belum tuntas, dan ada korban jiwa yang belum diketemukan dan lainnya, sepertinya tanggap darurat untuk kemanusiaan ini perlu perpanjangan dan akan saya perpanjang," kata Asep Japar.

Namun Bupati yang akrab disapa Asjap itu berharap, perpanjangan status darurat ini tidak berlangsung lama dan secepatnya bisa teratasi.

"Mudah-mudahan tidak sampai 7 hari, 2 atau 3 hari penangangan bencana sudah bisa tertangani permasalahannya," jelasnya.
Berita Terkait
Berita Terkini