Longsor dan Banjir, Ratusan Warga Kaungluwuk Sukabumi Sepekan Terisolasi dan Hidup Tanpa Listrik

Sukabumiupdate.com
Rabu 12 Mar 2025, 14:40 WIB
Akses jalan utama di Kedusunan Kaungluwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, masih tertutup material longsor. | Foto: SU/Ilyas Supendi

Akses jalan utama di Kedusunan Kaungluwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, masih tertutup material longsor. | Foto: SU/Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan keluarga di Kedusunan Kaungluwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, masih terisolasi setelah longsor besar dan banjir bandang melanda kawasan tersebut pada Kamis (6/3/2025). Hingga Rabu (12/3/2025) atau sepekan, akses jalan masih tertutup material longsor dan listrik di wilayah itu padam total.

Menurut informasi yang dihimpun, Kedusunan Kaungluwuk membawahi 14 kampung yang terbagi dalam 3 RW dan 17 RT. Tujuh kampung utama yang terdampak paling parah adalah Ciseupan, Babakan Wareng, Babakan Pendey, Cikadaka, Cipanas, Babakan Cisarua, dan Beber.

Ardi (33 tahun), warga Kampung Ciseupan, menceritakan detik-detik longsor menerjang kampungnya. "Ini titik longsor pertama yang membuat akses ke kampung-kampung di sini terisolir. Longsoran sekitar tinggi 15 meter longsor," katanya kepada sukabumiupdate.com.

Ia menjelaskan bahwa sepanjang jalan banyak titik longsoran, tetapi yang terbesar benar-benar menutup jalur utama. "Tanah dan batu menumpuk di jalan, lumpurnya bahkan ada yang setinggi lutut orang dewasa. Motor masih bisa lewat, tapi hanya bagi yang nekat," ungkapnya.

Baca Juga: 642 Warga Jalani Ramadan di Pengungsian, 3 Orang Masih Dicari! Bencana Sukabumi Tewaskan 6 Jiwa

Sementara itu, Kepala Dusun Kaungluwuk Buhori Muslim menyebutkan bahwa sebanyak 263 keluarga terdampak, dengan lebih dari 20 rumah mengalami rusak berat hingga hanyut terbawa arus. Puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan sedang dan ringan.

"Korban jiwa ada satu orang dari Kampung Babakan Cisarua, Ibu Ooy, yang meninggal akibat tertimbun longsor tanah," ujar dia. "Itu yang hilang, terbawa sungai Cidadap. Di Kedusunan Kaungluwuk ada banjir dan longsor. Longsor datang dari Bukit Cisarua, di sepanjang titik ini ada banyak longsor," sambung Buhori.

Dampak bencana ini, kata Buhori, memaksa banyak warga mengungsi ke rumah keluarga atau menyewa tempat tinggal baru. "Ada yang mengungsi ke keluarga, ada juga yang menyewa rumah karena tidak bisa lagi menempati rumahnya," ujarnya.

Selain itu, Buhori menyampaikan bahwa sejak bencana terjadi, aliran listrik di wilayah tersebut masih padam. Hingga kini warga masih kesulitan. "Listrik mati sejak peristiwa banjir dan longsor, sampai sekarang belum menyala. Aliran listrik diharapkan bisa segera dihidupkan kembali. Saat ini warga hanya mengandalkan genset," katanya.

Berita Terkait
Berita Terkini