SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Cabang Dinas Wilayah V Sukabumi mengumumkan rencana penundaan pelaksanaan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) untuk siswa kelas XII di SMAN 1 Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Keputusan ini diambil sebagai dampak dari bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut pada Kamis (6/3/2025) lalu.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat, Lima Faudiamar, mengungkapkan bahwa hanya SMAN 1 Simpenan yang mengalami penundaan PSAJ. Meskipun begitu, Lima memastikan kondisi bangunan sekolah tetap dalam keadaan baik. “Hingga saat ini baru satu sekolah di Kecamatan Simpenan saja yang terdampak bencana, sehingga ada rencana pengunduran jadwal PSAJ,” jelas Lima pada sukabumiupdate.com, Selasa (11/3/2025).
“Kondisi sekolah tidak apa-apa cuman ada siswanya itu di daerah Babakan Wareng, Babakan Cisarua Kampung Cidangka, Kampung Cijati sama Desa Cidadap itu 50 persen siswa simpenan dari situ karena longsornya di Tanjakan Pakuwon. Jadi agak terhambat, terus ada siswa rumahnya kebawa hanyut sama sungai. Sungai Bojongkopo dekat jembatan rumahnya,” jelas dia.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi, BPBD: 5 Korban Jiwa, 4 Orang Hilang, dan 4.500 Warga Terdampak
Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas 12 atau kelas 3 SMA, kata Lima, mereka terancam tidak dapat mengikuti PSAJ karena masih terisolir dampak bencana. “Siswa-siswa kelas 12 yang kemungkinan tidak bisa mengikuti PSAJ karena terisolir daerahnya ada yang aksesnya terputus ada juga yang rumahnya hanyut. Jadi 50 persen berada di lokasi hot zone titik bencana jadi ada datanya ada 83 siswa kelas 12 yang tidak bisa mengikuti PSAJ sehingga PSAJ-nya menyusul,” tutur dia.
Hingga saat ini pihaknya mengaku masih melakukan pendataan terhadap para siswa yang terdampak bencana. “Jadi didata dulu untuk nanti dilaksanakan susulan untuk PSAJ nya karena saya tidak mau memaksakan anak itu hadir untuk melaksanakan PSAJ. Karena keselamatan lebih penting dari pada PSAJ,” kata dia.
Ditanya terkait rencana PSAJ susulan yang akn dilakukan, Lima menyebut hal itu akan dilakukan ketika keadaan sudah kondusif dinyatakan normal kembali. “Nanti menunggu kondisi situasinya sudah reda. Melihat mereka kesiapan untuk melakukan PSAJ ya bisa ke sekolah atau dilaksanakan secara daring secara hybrid,“ pungkasnya.