SUKABUMIUPDATE.com - Banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi mendapatkan perhatian pemerintah pusat. Wakil Presiden (Wapres), didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau lokasi jembatan putus di Kecamatan Simpenan pada Sabtu pagi (8/3/2025).
Selepas sahur, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bertolak menuju Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pada kunjungan kerja ini, dia mendampingi Wapres RI Gibran Rakabuming Raka untuk meninjau Jembatan Cidadap yang putus akibat banjir. Bencana tersebut terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025.
Jembatan yang tepatnya berlokasi di Kampung Bojongkopo, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, tersebut ambruk setelah fondasinya tergerus luapan sungai akibat hujan deras. Akses Palabuhanratu dan Pajampangan ini amblas sekitar empat meter sehingga aktivitas masyarakat terganggu.
Baca Juga: 3 Meninggal dan 5 Masih Hilang, Update Bencana Sukabumi yang Sebabkan 328 Jiwa Mengungsi
Mengutip akun media sosial BNPB, kunjungan kerja ini adalah bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah terdampak bencana. Pemutakhiran data per 7 Maret 2025 pukul 18.00 WIB, BNPB mencatat banjir melanda 12 desa di 9 kecamatan dan sebaran titik longsor pada 30 desa di 22 kecamatan.
Jembatan Cidadap merupakan salah satu infrastruktur rusak akibat banjir. Jembatan vital ini menghubungkan Desa Cidadap dan Desa Loji. Hingga kini masih tampak beberapa warga yang menurunkan dan menaikkan kendaraan roda dua dengan tali tambang. Para warga turut bergotong royong di titik longsor dengan jembatan yang konstruksi penopangnya amblas akibat tergerus arus banjir.
Pada kesempatan itu, Wapres dan Kepala BNPB memberikan bantuan simbolis kepada warga setempat. Bantuan BNPB pada kesempatan pertama ini berupa sembako 100 paket, alat kebersihan 50 paket, hygiene kit 50, matras 100 lembar, makanan siap saji 100 paket, dan tenda pengungsi 1 unit.
Wapres dan Kepala BNPB juga diagendakan meninjau wilayah terdampak banjir di Kampung Gumelar, Kelurahan Palabuhanratu.
Hingga kini pemerintah daerah terus melakukan upaya tanggap darurat. Pencarian dan pertolongan masih dilakukan tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas.
Data Jumat pukul 18.00 WIB, banjir mengakibatkan 125 KK (229 jiwa) mengungsi dan tanah longsor 32 KK (99 jiwa). Sementara total korban meninggal dunia 3 orang dan hilang 5. Bencana ini juga mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan rumah warga.