3 Meninggal dan 5 Masih Hilang, Update Bencana Sukabumi yang Sebabkan 328 Jiwa Mengungsi

Sukabumiupdate.com
Sabtu 08 Mar 2025, 10:19 WIB
Petugas mengevakuasi korban bencana banjir bandang di Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (7/3/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi

Petugas mengevakuasi korban bencana banjir bandang di Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (7/3/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Tiga orang meninggal akibat banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi yang terjadi pada 6 dan 7 Maret 2025. Data ini berdasarkan laporan terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Jumat, 7 Maret 2025 pukul 17.00 WIB. Hingga kini ada lima warga yang masih dinyatakan hilang atau belum ditemukan.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan hujan deras yang berkepanjangan telah memperparah kondisi di sejumlah wilayah. "Kami terus melakukan evakuasi dan pencarian korban hilang di beberapa titik yang terdampak parah, terutama Simpenan dan Lengkong," ujar Daeng pada Sabtu (8/3/2025).

Diketahui, ketiga warga yang ditemukan meninggal dunia adalah seorang anak berinisial NS di Kampung Cijangkar, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, akibat tertimbun longsor. Kemudian ibu dan anak bernama Santi (40 tahun) dan Nurul (3 tahun), korban banjir bandang di Kampung Gumelar, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.

Baca Juga: Ibu dan Anak yang Hilang Diterjang Banjir Palabuhanratu Ditemukan Meninggal Berpelukan

Laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan saat ini jumlah warga terdampak meningkat menjadi 156 keluarga atau 287 jiwa. Sementara masyarakat yang mengungsi (termasuk yang tidak terdampak, tetapi supaya lebih aman) 157 keluarga atau 328 jiwa. Tiga keluarga lainnya dengan total 10 jiwa dilaporkan dalam kondisi terancam.

Kerusakan akibat bencana ini juga semakin meluas. BPBD mencatat ada 26 rumah rusak, dengan rincian 11 rumah rusak ringan, 8 rusak sedang, dan 7 rusak berat. Lalu 155 rumah lainnya terendam banjir serta 30 fasilitas umum dan sosial mengalami kerusakan. Lahan pertanian pun terdampak dengan luas sawah yang rusak mencapai 30 hektare.

Wilayah yang terdampak juga bertambah, dengan total 23 kecamatan yang kini masuk dalam daftar. BPBD terus mengerahkan timnya untuk melakukan penanganan darurat dan koordinasi dengan berbagai pihak guna mempercepat proses pemulihan.

Daeng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. "Kami mengajak seluruh warga untuk selalu siaga, terutama yang berada di daerah rawan longsor dan banjir, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi berlanjut dalam beberapa hari ke depan," katanya.

Berita Terkait
Berita Terkini