Lapak Pedagang Porak Poranda Usai Banjir Terjang Pasar Semi Modern Palabuhanratu

Sukabumiupdate.com
Sabtu 08 Mar 2025, 00:00 WIB
Kondisi lapak pedagang yang porak poranda usai diterjang banjir di pasar semi modern Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi

Kondisi lapak pedagang yang porak poranda usai diterjang banjir di pasar semi modern Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Banjir bandang dari luapan Sungai Cipalabuhan akibat hujan deras pada Kamis (6/3/2025) malam memporak-porandakan lapak-lapak pedagang di Pasar Semi Modern (PSM) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Seorang pedagang, Rijal (31 tahun), mengungkapkan air mulai naik deras sekitar pukul 23.00 WIB setelah hujan mengguyur selama tiga jam. Rizak menyebut banjir kali ini lebih besar dibanding bencana banjir pada Desember 2024 lalu. "Kalau bulan Desember kemarin enggak terlalu besar, kalau sekarang besar," ujarnya pada sukabumiupdate.com di lokasi, Jumat (7/3/2025).

Menurut Rijal, saat kejadian kondisi pasar sedang sepi karena hujan lebat. Namun, banjir tetap mengakibatkan banyak barang dagangan hanyut terbawa arus. "Ada sih yang kebawa sebagian yang di depan-depan ini. Kalau yang lain mah barang-barang dagangannya terbawa semua. Bahkan banyak lapak yang hancur ambruk," ungkapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa beberapa pedagang mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. "Kalau di sini mah sedikit yang terbawanya, tapi yang lain mungkin sampai segitu (puluhan juta)," tambahnya.

Sementara itu, Maulana, Pencatat Sembako dari UPT Pasar Palabuhanratu, menyatakan bahwa hampir seluruh pedagang terkena dampak banjir. "Khususnya jalur busana, semuanya terendam, termasuk pakaian dan barang dagangan lainnya," ujarnya.

Lanjut Maulana, pedagang kaki lima yang berada di area parkiran menjadi yang paling terdampak. "Kerusakannya luar biasa, banyak lapak yang hancur di area parkiran yang menggunakan tenda biru," tambah Maulana.

Hingga Jumat (7/3/2025), pihak UPT Pasar bersama pedagang telah melakukan pembersihan sisa lumpur yang tertinggal akibat banjir. Namun, jumlah pasti kerugian, kata Maulan, belum dapat diprediksi. "Dari segi kerusakan sangat luar biasa, terutama karena derasnya arus air yang masuk ke dalam pasar," jelas Maulana.

Berita Terkait
Berita Terkini