SUKABUMIUPDATE.com - Luapan Sungai Cigangsa di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menghancurkan rumah-rumah warga yang berada di tepian sungai pada Kamis 6 Maret 2025 malam.
Berdasarkan informasi yang di himpun, terdapat empat rumah yang hancur akibat luapan sungai tersebut. Tidak hanya itu luapan air sungai juga merendam pemukiman warga.
Erlan Apriana (41 tahun), salah satu warga terdampak di kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Palabuhanratu, menceritakan momen mencekam saat banjir datang. "Awalnya rumah saya yang di pinggir Sungai Cigangsa ini hancur, airnya sampai ke SD 3," ujarnya.
Menurutnya, banjir tersebut mulai naik kepemukiman sekitar pukul 21.00 WIB, dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Saat itu, kata Erlan, ia bersama keluarganya masih berada di dalam rumah.
"Sebelumnya bulan Desember sempat kena dampak juga, lalu pindah, tapi sekarang kena lagi. Sekarang juga mengungsi ke rumah RW," ungkapnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Sukabumi Sampaikan Duka Mendalam atas Bencana Banjir-Longsor Renggut 8 Nyawa
Erlan mengungkapkan bahwa barang-barangnya habis terbawa oleh derasnya air sungai. "Habis semua, itu kan sisanya, kan tadinya tiga kamar barang - barang baju ada di kamar yang tengah tinggal satu kamar tersisa, semua barang elektronik," ucapnya.
Tidak hanya itu, amukan airan Sungai Cigangsa juga sangat berdampak di kampung Badak Putih RW 09 kelurahan Palabuhanratu, ketua RW Jejen Jaenudin mencatat total ada 72 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di wilayahnya.
"Dari data yang dihimpun, kerusakan parah terjadi di beberapa RT. Di RT 01, terdapat 18 KK terdampak dengan satu rumah rusak berat. Di RT 02 mengalami kondisi serupa dengan 9 KK terdampak dan satu rumah rusak berat. Sementara itu, RT 05 menjadi yang paling parah dengan dua rumah mengalami kerusakan berat. Selain pemukiman, satu jembatan juga rusak berat akibat banjir, proses pendatan masih dilakukan," terangnya.
Saat ini, kata Jejen, warga terdampak masih kesulitan mendapatkan bantuan, baik dalam bentuk material bangunan maupun kebutuhan pangan. "Harapannya, bantuan segera datang, terutama makanan dan kebutuhan darurat lainnya," ungkapnya.