SUKABUMUPDATE.com - Jalan nasional Palabuhanratu yang menjadi akses utama jalur darat dari arah Sukabumi tertutup longsor di Kecamatan Bantargadung, pada Kamis malam 6 Maret 2025. Material longsor menutup seluruh badan jalan di dua titik, Cijambe dan Linggamanik hingga tak bisa dilintasi oleh semua jenis kendaraan.
Jumat pagi ini (7/3/2025), sejumlah alat berat diturunkan oleh kementerian PUPR untuk membuka kembali akses jalan nasional yang tertutup longsor. Sekitar pukul 10.00 WIB TMC Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi melaporkan titik longsor di kampung Cijambe sudah bisa dilintasi, sementara titik longsor di Linggamanik masih penanganan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat belasan kecamatan terdampak banjir dan longsor pada 6 dan 7 Maret 2025. Bencana alam ini membuat sejumlah jalan raya tertutup longsor dan putus akibat banjir.
Baca Juga: Peta Peringatan Dini BMKG untuk Cuaca Wilayah Jawa Barat Termasuk Sukabumi
Akses jalan provinsi di Cisarakan Loji Simpenan tertutup longsor. Jembatan Bojongkopo, di Loji Kecamatan Simpenan ambruk, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Jalur Palabuhanratu Sukabumi, di Bantargadung dan Jalur provinsi Lengkong–Kiaradua terdampak longsor.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna dalam laporan sementaranya menyatakan sebanyak 116 kepala keluarga dengan 204 jiwa ikut terdampak. Hujan deras dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama, disebut menjadi faktor utama bencana.
"Curah hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan volume air secara drastis, memicu banjir dan longsor di beberapa kecamatan. Kami masih melakukan pendataan dan evakuasi di lokasi-lokasi terdampak," ujar Daeng kepada sukabumiupdate.com pada Jumat (7/3/2025).
Baca Juga: Mobil Wisatawan Terseret Banjir di Palabuhanratu Sukabumi, Pemilik Kaget saat Mancing di Laut
Adapun jumlah kecamatan yang terdampak adalah 18 yakni Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, dan Cicantayan.
Sementara korban meninggal dunia dilaporkan terjadi di Kecamatan Simpenan. Kemudian tujuh orang masih belum ditemukan. Korban hilang ini tercatat di Kecamatan Simpenan (2 orang), Lengkong (3 orang), dan Palabuhanratu (2 orang). Lalu sebanyak 31 kepala keluarga dengan 159 jiwa terpaksa mengungsi.
BPBD pun mencatat terdapat 10 rumah yang mengalami kerusakan, dengan rincian 5 rumah rusak ringan dan 5 rumah rusak berat. Tidak hanya rusak, ada pula 120 rumah yang terendam banjir serta 12 fasilitas umum dan sosial yang rusak.