SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi sejak Kamis (6/3/2025) sore hingga malam mengakibatkan sebagian wilayah terdampak banjir.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi sekurangnya ada 14 titik wilayah yang terdampak banjir dan Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk. Akibanya sebanyak 39 rumah dilaporkan terendam akibat banjir limpasan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik mengatakan bencana banjir limpasan terjadi akibat banyaknya kondisi saluran irigasi yang tidak mampu menampung volume air.
“Banjir limpasan ini diduga disebabkan saluran saluran irigasi dan drainase tidak mampu menampung air hujan yang terjadi dari sore sampai sekarang,” ujar Novian kepada sukabumiupdate.com.
Akibatnya, kata Novian, sekurangnya ada puluhan rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 30-40 centimeter.
Baca Juga: Banjir Rendam Perumahan Pratama Indah di Cikembar, Warga Minta Bantuan Evakuasi
Sementara di wilayah Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang rumah terdampak ada 11 rumah kurang terdampak banjir setinggi mata kaki orang dewasa, dan 1 rumah terdampak banjir setinggi kurang lebih 40 centimeter.
Novian menyebut, hingga saat ini petugas BPBD Kota Sukabumi masih dikerahkan di sejumlah titik yang terdampak bencana untuk melakukan penanganan. “Penanganan awal yang dilakukan BPBD, melakukan penyedotan air menggunakan alkon,” pungkasnya.
Lebih rinci, 14 kejadian bencana yang tersebar di sebagian wilayah itu di antaranya banjir limpasan terjadi di Kecamatan Baros enam titik. Jalan Palabuhan II, Warudoyong, Cikondang, Citamiang, Cipanengah tiga titik di Pangkalan, Santiong dan Purnawira, Cikondang dua titik serta tembok penahan tanah di Warudoyong ambruk.