Viral Patung Penyu Pakai Kardus di Alun-Alun Gadobangkong, Sekda Sukabumi Buka Suara

Sukabumiupdate.com
Rabu 05 Mar 2025, 14:18 WIB
Potret kerusakan ornamen penyu di Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu Sukabumi, (27/2/2025). (Sumber : SU/Ilyas)

Potret kerusakan ornamen penyu di Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu Sukabumi, (27/2/2025). (Sumber : SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, buka suara terkait kondisi Alun-alun Gadobangkong di Jalan Kidang Kencana, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu yang tengah jadi sorotan karena rusak parah di sana sini.

Ruang terbuka publik itu kini makin viral setelah ornamen patung penyu yang menjadi ikon alun-alun itu jebol dan memperlihatkan bagian ornamen terdiri dari rangka bambu dan material mirip kertas berbahan kardus. Kondisi itu sontak memicu reaksi netizen yang mempertanyakan kualitas bahan serta konstruksi ornamen tersebut.

Sekda Ade menjelaskan, proyek senilai Rp15,6 miliar itu bukan hanya untuk pembuatan patung penyu, melainkan untuk pembangunan keseluruhan Alun-Alun Gadobangkong. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi sendiri menerima alun-alun tersebut sebagai hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Sebetulnya kita menerima manfaat dari provinsi. Kita sudah terima dan menugaskan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengelola. Saat serah terima, kita tidak tahu secara detail soal material patung tersebut," ujar Ade pada Rabu (5/3/2025).

Baca Juga: Potret Kerusakan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi, Ornamen Penyu hingga Jogging Track Jebol

Ade juga menegaskan bahwa Pemkab Sukabumi belum menganggarkan biaya pemeliharaan untuk alun-alun tersebut. Namun, pihaknya tetap berupaya menjaga kebersihan dan ketertiban di kawasan tersebut dengan menugaskan Satpol PP serta DLH.

"Tugas kita sekarang menjaga lokasi tersebut. Karena di dalamnya banyak pedagang yang kurang tertata, kita tugaskan Satpol PP untuk merapikan. Selain itu, taman dan kebersihan juga tetap menjadi perhatian," tambahnya.

Ade juga menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait kondisi alun-alun pasca serah terima dari Pemprov Jawa Barat pada akhir 2024.

"Nanti kita lihat dulu. Saat ini masih dalam pendataan, karena kita juga harus mempertimbangkan anggaran daerah," jelasnya.

Ia pun mengakui bahwa hingga kini Pemkab Sukabumi belum mengalokasikan anggaran khusus untuk intervensi atau perbaikan infrastruktur di Alun-Alun Gadobangkong.

"Kalau ada masalah seperti ini, kita pasti harus kaji dulu. Karena untuk anggaran pemeliharaan, kita belum berani menentukan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Imran Firdaus, perwakilan kontraktor penyedia proyek ini menjelaskan, sebagian kerusakan di alun-alun gadobangkong disebabkan oleh faktor alam, terutama banjir rob. Ia pun mengklaim sudah melakukan berbagai perbaikan di beberapa titik yang terdampak selama masa pemeliharaan. Kewajiban itu menurutnya sesuai aturan dalam pengadaan barang dan jasa.

"Untuk Alun-Alun Gadobangkong, serah terima pertama dilakukan pada Februari 2024 dengan masa pemeliharaan enam bulan. Serah terima kedua dilakukan Agustus 2024, lalu pada September 2024, Pemprov Jabar menyerahkan ke Kabupaten Sukabumi," jelas Imran.

Menanggapi temuan kardus dalam ornamen penyu yang ramai dibahas warganet, Imran menjelaskan bahwa material tersebut bukan bahan utama.

"Kardus itu hanya digunakan sebagai cetakan awal sebelum dilapisi resin dan fiberglass, yang merupakan bahan utama ornamen. Jadi bukan berarti patung penyu ini terbuat dari kardus," tegasnya.

 

Berita Terkait
Berita Terkini