SUKABUMIUPDATE.com - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr. H. Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, angkat bicara terkait kondisi Suherlan alias Samson (33 tahun), warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Samson dipulangkan dari RSJ sebelum akhirnya tewas dikroyok massa dipicu kekhawatiran membahayakan warga, pada Jumat 21 Februari 2025
Manajer Hukum dan Humas RSJ Marzoeki Mahdi, Prahardian Priatama, mengatakan bahwa Suherlan telah menjalani perawatan inap di rumah sakit tersebut sebanyak tiga kali sejak tahun 2023 hingga 2025.
Namun, kata, Prahardian, pihak rumah sakit tidak dapat mengungkapkan detail diagnosa dan terapi yang diberikan karena menyangkut rahasia medis pasien.
"Setiap pasien yang pulang tentunya telah mendapatkan acc dan telah dinyatakan pulih oleh dokter penanggung jawab. Saat dipulangkan, pasien dikembalikan kepada keluarga, yang juga diberikan edukasi mengenai kondisi pasien serta cara menanganinya," kata Prahardian, pada sukabumiupdate.com, Senin (24/2/2025).
Baca Juga: Jelaskan Soal Samson, Dinkes Ungkap Penanganan ODGJ di Sukabumi
Prahardian juga mengungkapkan bahwa setelah pasien dipulangkan tidak melakukan pemantauan, karena menjadi tanggung jawab keluarga dan pihak terkait seperti puskesmas, Dinas Sosial (Dinsos), serta Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Kami dari pihak rumah sakit memiliki keterbatasan dalam pemantauan. Tugas kami hanya sebatas memberikan perawatan dan pengobatan hingga pasien dinyatakan pulih. Untuk kendala perawatan (Suherlan alias Samson) selama di rumah sakit hampir tidak ada kendala," jelasnya.
"Kami tidak bisa memastikan kondisi pasien yang sudah pulang kecuali jika keluarga atau stakeholder seperti puskesmas, dinsos, dinkes maupun aparat setempat memberikan informasi kepada kami," tambanya.