SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa pembunuhan yang menewaskan nyawa Hendra (55 tahun) oleh adiknya sendiri membuat geger Kampung Sayangkaak, Rt 04/01, Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025) pagi sekira pukul 08:00 WIB.
Berdasarkan informasi, usai menghabisi nyawa sang kakak, pelaku inisial F (53 tahun) keluar rumah sambil menenteng pedang jenis samurai katana. Pelaku meminta ketua RT memanggil polisi karena ingin menyerahkan diri.
Baca Juga: Dari Rambonnet Hingga Ayep Zaki, Ngulik Sejarah 23 Wali Kota Sukabumi
“Beres kejadian pelaku keluar ke jalan sambil bawa samurai (pedang katana) teriak-teriak, warga nggak ada yang berani kan takut,” ujar warga di lokasi kejadian.
Pelaku kemudian menghampiri Ketua RT yang mendatangi lokasi setelah ada laporan dari warga. Pelaku meminta untuk segera melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi.
Baca Juga: Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi
“Pak F itu (pelaku) pegang samurai, dia (pelaku) sempat ngobrol sama saya minta di laporan sama Polisi ‘saya bertanggung jawab’ katanya,” ujar Atang kepada sukabumiupdate.com.
Setelah itu, Atang mengaku tidak sempat melihat kondisi korban dan berinisiatif untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi. “Saya nggak sempet lihat keadaan korban, saya minta ke yang lain buat ngehubungin Polisi. Polisi datang langsung mengamankan pelaku,” pungkasnya.
Baca Juga: Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi
Polisi juga langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian. Tubuh korban kemudian dibawa ke rumah sakit R Syamsudin untuk visum proses penyelidikan perkara.
Korban datang untuk mengurus tanah
Salah satu saksi menyebut kedatangan korban ke rumah adiknya (pelaku) untuk mengurusi masalah tanah. Korban Hendra adalah sebagai warga Gg Moci Kaswari, Bhayangkara, Kota Sukabumi, saat itu hendak menemui F di rumahnya di Kampung Sayangkaak, Rt 04/01, Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Korban diantar tukang ojek dari rumahnya menuju Tempat Kejadian Perkara (tkp) untuk mengurus tanah gadaian. Tiba di lokasi, korban mendatangi rumah F, tiba-tiba pelaku membuka pintu dan langsung membacok korban menggunakan senjata tajam jenis samurai katana.
