Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Sabtu 22 Februari 2025, 13:43 WIB
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)

Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)

SUKABUMIUPDATE.com - Serbuan wabah lalat ke sejumlah kampung dan desa di sekitar peternakan ayam yang berada di Desa Tangkil Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, tak hanya membuat warga emak-emak marah. Sejumlah pedagang makanan yang ada di kawasan serbuan lalat juga harus merugi, dagangan mereka tak laku, pembeli kabur karena banyak lalat mengerubuti lapak jualan.

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak dari wabah lalat ini. Walaupun beda desa dan kecamatan, jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.

Baca Juga: Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Fahri pedagang kuliner ayam goreng tepung di Desa Caringin bahkan memilih stop dulu jualan karena kehilangan pembeli. "Udah sebulan lebih lalat ini mengganggu usaha saya. Jelas sangat berpengaruh, omzet turun sampai 20 persen. Biasanya saya bisa menjual hingga 4 kilogram daging per hari, sekarang hanya mampu menjual 2 kilogram," ujar Fahri, Jumat, 21 Februari 2025.

Menurutnya, serbuan lalat membuat pelanggan enggan mampir. "Kemarin ada pelanggan yang awalnya mau beli, tapi akhirnya batal setelah melihat banyak lalat di sekitar tempat saya berjualan," katanya.

Baca Juga: Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

Fahri mengaku sudah berusaha mengatasi serangan lalat, termasuk menyemprotkan obat pembasmi serangga, namun hasilnya belum maksimal. "Kemarin sudah ada penyemprotan sekali, tapi tetap masih banyak lalat, jadi tidak ngaruh. Saya juga tidak bisa pindah tempat, karena memang tempat usaha saya di sini, mau bagaimana lagi. Harapannya, lalat ini bisa benar-benar dibasmi," harapnya.

Didemo Emak-emak

Puluhan emak-emak dari 5 RT di RW 1 Kampung Cibaregbeg, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi berbondong-bondong menggeruduk sebuah peternakan ayam yang berlokasi di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu pada Kamis 20 Februari 2025 siang.

Baca Juga: Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Di depan gerbang peternakan, massa emak-emak kemudian menabuh panci, ember hingga galon kosong di depan sejumlah pria yang merupakan perwakilan perusahaan. Mereka lalu menyuarakan keluhan terkait terkait masih adanya wabah lalat yang diduga bersumber dari peternakan tersebut.

Salah satu warga yang ikut aksi demo berinisial IR mengatakan, bahwa aksi unjuk rasa ini terjadi secara spontanitas setelah keluhan ibu-ibu mengenai wabah lalat semakin memuncak. Bahkan, informasi aksi ini sebelumnya sempat disiarkan melalui pengeras suara di masjid.

Baca Juga: Kematian Samson Sang Preman Kampung, Polres Sukabumi Amankan Bambu Runcing Berlumuran Darah

"Sebetulnya kami tidak merencanakan demo ini, tapi karena ibu-ibu sudah gerah dengan wabah lalat yang sudah berlangsung sekitar dua minggu, akhirnya mereka spontan datang ke peternakan ayam," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.

Selama dua minggu terakhir, menurutnya jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di pemukiman warga. Kondisi itu menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan masalah kesehatan. Bahkan ada salah satu warga RT 06 RW 01 yang mengalami diare akibat banyaknya lalat di lingkungan mereka.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Agar Puasa Kamu Lancar Tanpa Lemas dan Lapar

"Kami menuntut agar wabah ini segera berakhir. Perusahaan memang sudah melakukan penyemprotan, tapi hasilnya tidak maksimal. Lalat tetap ada dan terus berkembang biak," katanya.

Menunggu Solusi

Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet menyatakan pihaknya terus memantau situasi dan telah mengumpulkan instansi terkait untuk mencari solusi terbaik. "Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Peternakan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mengurangi penyebaran wabah lalat ini. Kami berharap dalam beberapa hari kedepan penyemprotan bisa dilakukan di setiap RT yang terdampak," jelasnya.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan

Menurutnya, sebelumnya pihak peternakan ayam telah melakukan penyemprotan dan berkoordinasi dengan DLH. Namun, jumlah lalat kali ini dinilai lebih banyak dari biasanya, sehingga perusahaan pun kewalahan dalam mengatasinya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi mengunjungi Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, dan Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, untuk menindaklanjuti keluhan warga terkait wabah lalat yang diduga berasal dari peternakan ayam PT. Tangkil Farm.

Baca Juga: Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Kepala Desa Tangkil, Ijang Sehabudin, menyampaikan bahwa tujuan utama DLH datang adalah untuk mencari cara efektif dalam membasmi lalat dengan obat yang lebih baik.

"Warga hanya ingin wabah lalat ini teratasi karena sangat mengganggu. Tidak hanya Desa Caringin yang terdampak, tetapi juga warga di Desa Tangkil," ujar Ijang pada Sabtu (22/2/2025).

Baca Juga: Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Menurutnya, pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan antara perusahaan, DLH, dan Dinas Pertanian untuk mencarikan solusi dalam mengantisipasi penyebaran lalat. Salah satu langkah yang disepakati adalah mencari obat pembasmi lalat yang lebih efektif dan memastikan sanitasi lingkungan lebih baik.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)