SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan emak-emak dari 5 RT di RW 1 Kampung Cibaregbeg, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi berbondong-bondong menggeruduk sebuah peternakan ayam yang berlokasi di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu pada Kamis (20/2/2025) siang.
Di depan gerbang peternakan, massa emak-emak kemudian menabuh panci, ember hingga galon kosong di depan sejumlah pria yang merupakan perwakilan perusahaan. Mereka lalu menyuarakan keluhan terkait terkait masih adanya wabah lalat yang diduga bersumber dari peternakan tersebut.
Salah satu warga yang ikut aksi demo berinisial IR mengatakan, bahwa aksi unjuk rasa ini terjadi secara spontanitas setelah keluhan ibu-ibu mengenai wabah lalat semakin memuncak. Bahkan, informasi aksi ini sebelumnya sempat disiarkan melalui pengeras suara di masjid.
"Sebetulnya kami tidak merencanakan demo ini, tapi karena ibu-ibu sudah gerah dengan wabah lalat yang sudah berlangsung sekitar dua minggu, akhirnya mereka spontan datang ke peternakan ayam," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Lalat Makin Banyak, Warga Warnajati Sukabumi Protes Kebersihan Kandang Ayam
Selama dua minggu terakhir, menurutnya jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di pemukiman warga. Kondisi itu menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan masalah kesehatan. Bahkan ada salah satu warga RT 06 RW 01 yang mengalami diare akibat banyaknya lalat di lingkungan mereka.
"Kami menuntut agar wabah ini segera berakhir. Perusahaan memang sudah melakukan penyemprotan, tapi hasilnya tidak maksimal. Lalat tetap ada dan terus berkembang biak," katanya.
Sebelumnya, warga telah mengadukan masalah serbuan lalat ini kepada pemerintah desa, yang kemudian memfasilitasi mediasi dengan pihak peternakan. Perusahaan juga telah memberikan kompensasi berupa obat-obatan dan alat perangkap lalat, namun upaya tersebut dinilai belum efektif.
"Awalnya diberikan lem lalat, lalu serbuk butir racun, dan sekarang sudah berjalan dua hari penyemprotan. Tapi hasilnya masih sama, lalat tetap banyak. Kami ingin hasil yang maksimal," tegasnya.
Baca Juga: Viral Turun dari Mobil di Area Satwa Taman Safari, Satu Keluarga asal Sukabumi di-Blacklist
Warga menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka mereka tidak akan bertanggung jawab atas kemungkinan aksi protes lanjutan.
Mereka juga meminta agar penyemprotan berikutnya dilakukan dengan sepengetahuan warga dan pemerintah desa untuk memastikan tidak ada dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Hal itu kemudian menurut IR sudah disepakati pihak peternakan.
Kesepakatan itu kemudian menjadi hasil dari demo emak-emak yang berlangsung selama satu jam atau sejak pukul 14.00 WIB tersebut.
"Besok penyemprotan harus diketahui warga dan desa. Kami tidak mau ada korban lagi yang mengalami diare akibat lalat ini," pungkasnya.
Kondisi permukiman warga yang diserbu lalat. | Foto: Istimewa
Dikonfirmasi terpisah, Ketua RW 02, Ujang Maman atau yang akrab disapa Kuwu, mengaku menerima banyak laporan pengaduan dari beberapa Ketua RT dan warganya yang merasa tidak nyaman dengan banyaknya lalat yang menyerang rumah mereka.
"Hampir semua rumah dipenuhi lalat. Diduga kuat, lalat tersebut berasal dari proyek ayam yang ada di sekitar lingkungan kami," ujarnya.
Lebih lanjut, Kuwu menjelaskan bahwa hasil pengecekan dan pengontrolan di setiap rumah warga, khususnya di lingkungan RW 02, menunjukkan peningkatan jumlah lalat yang mengkhawatirkan.
"Semoga dengan adanya pengaduan dari masyarakat, pihak terkait, baik dari desa, kecamatan, maupun kepolisian, dapat segera menindaklanjuti permasalahan ini. Masyarakat sudah merasa sangat terganggu dengan keberadaan lalat-lalat tersebut," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Caringin, Parid Rudin mengatakan bahwa berdasarkan aduan masyarakat, puncak jumlah lalat semakin banyak menyerbu pemukiman di desanya terjadi dalam tiga hari terakhir. Ia pun menduga lalat tersebut berasal dari proyek peternakan ayam yang didemo emak-emak tersebut.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak proyek ayam, dan besok akan dilakukan sanitasi selama satu minggu ke depan," ujarnya.
Parid Rudin juga menyampaikan bahwa Pemdes Caringin telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta pihak proyek ayam untuk segera menangani masalah ini. Pihak proyek ayam pun mengakui bahwa lalat yang menyerang rumah warga berasal dari kandang mereka.
"Saya selama ini tidak pernah melakukan intervensi. Yang jelas, saya meminta agar permasalahan ini segera ditindaklanjuti oleh perusahaan proyek ayam, sehingga warga bisa kembali merasa nyaman," tandasnya.
Sukabumiupdate.com telah berupaya mengonfirmasi pihak perusahaan terkait masalah ini, namun hingga berita ini tayang, mereka enggan memberikan keterangan.