Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Kamis 20 Februari 2025, 20:30 WIB
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)

Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan emak-emak dari 5 RT di RW 1 Kampung Cibaregbeg, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi berbondong-bondong menggeruduk sebuah peternakan ayam yang berlokasi di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu pada Kamis (20/2/2025) siang.

Di depan gerbang peternakan, massa emak-emak kemudian menabuh panci, ember hingga galon kosong di depan sejumlah pria yang merupakan perwakilan perusahaan. Mereka lalu menyuarakan keluhan terkait terkait masih adanya wabah lalat yang diduga bersumber dari peternakan tersebut.

Salah satu warga yang ikut aksi demo berinisial IR mengatakan, bahwa aksi unjuk rasa ini terjadi secara spontanitas setelah keluhan ibu-ibu mengenai wabah lalat semakin memuncak. Bahkan, informasi aksi ini sebelumnya sempat disiarkan melalui pengeras suara di masjid.

"Sebetulnya kami tidak merencanakan demo ini, tapi karena ibu-ibu sudah gerah dengan wabah lalat yang sudah berlangsung sekitar dua minggu, akhirnya mereka spontan datang ke peternakan ayam," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Lalat Makin Banyak, Warga Warnajati Sukabumi Protes Kebersihan Kandang Ayam

Selama dua minggu terakhir, menurutnya jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di pemukiman warga. Kondisi itu menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan masalah kesehatan. Bahkan ada salah satu warga RT 06 RW 01 yang mengalami diare akibat banyaknya lalat di lingkungan mereka.

"Kami menuntut agar wabah ini segera berakhir. Perusahaan memang sudah melakukan penyemprotan, tapi hasilnya tidak maksimal. Lalat tetap ada dan terus berkembang biak," katanya.

Sebelumnya, warga telah mengadukan masalah serbuan lalat ini kepada pemerintah desa, yang kemudian memfasilitasi mediasi dengan pihak peternakan. Perusahaan juga telah memberikan kompensasi berupa obat-obatan dan alat perangkap lalat, namun upaya tersebut dinilai belum efektif.

"Awalnya diberikan lem lalat, lalu serbuk butir racun, dan sekarang sudah berjalan dua hari penyemprotan. Tapi hasilnya masih sama, lalat tetap banyak. Kami ingin hasil yang maksimal," tegasnya.

Baca Juga: Viral Turun dari Mobil di Area Satwa Taman Safari, Satu Keluarga asal Sukabumi di-Blacklist

Warga menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka mereka tidak akan bertanggung jawab atas kemungkinan aksi protes lanjutan.

Mereka juga meminta agar penyemprotan berikutnya dilakukan dengan sepengetahuan warga dan pemerintah desa untuk memastikan tidak ada dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Hal itu kemudian menurut IR sudah disepakati pihak peternakan.

Kesepakatan itu kemudian menjadi hasil dari demo emak-emak yang berlangsung selama satu jam atau sejak pukul 14.00 WIB tersebut.

"Besok penyemprotan harus diketahui warga dan desa. Kami tidak mau ada korban lagi yang mengalami diare akibat lalat ini," pungkasnya.

Kondisi permukiman warga yang diserbu lalat. | Foto: IstimewaKondisi permukiman warga yang diserbu lalat. | Foto: Istimewa

Dikonfirmasi terpisah, Ketua RW 02, Ujang Maman atau yang akrab disapa Kuwu, mengaku menerima banyak laporan pengaduan dari beberapa Ketua RT dan warganya yang merasa tidak nyaman dengan banyaknya lalat yang menyerang rumah mereka.

"Hampir semua rumah dipenuhi lalat. Diduga kuat, lalat tersebut berasal dari proyek ayam yang ada di sekitar lingkungan kami," ujarnya.

Lebih lanjut, Kuwu menjelaskan bahwa hasil pengecekan dan pengontrolan di setiap rumah warga, khususnya di lingkungan RW 02, menunjukkan peningkatan jumlah lalat yang mengkhawatirkan.

"Semoga dengan adanya pengaduan dari masyarakat, pihak terkait, baik dari desa, kecamatan, maupun kepolisian, dapat segera menindaklanjuti permasalahan ini. Masyarakat sudah merasa sangat terganggu dengan keberadaan lalat-lalat tersebut," katanya.

Sementara itu Kepala Desa Caringin, Parid Rudin mengatakan bahwa berdasarkan aduan masyarakat, puncak jumlah lalat semakin banyak menyerbu pemukiman di desanya terjadi dalam tiga hari terakhir. Ia pun menduga lalat tersebut berasal dari proyek peternakan ayam yang didemo emak-emak tersebut.

"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak proyek ayam, dan besok akan dilakukan sanitasi selama satu minggu ke depan," ujarnya.

Parid Rudin juga menyampaikan bahwa Pemdes Caringin telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta pihak proyek ayam untuk segera menangani masalah ini. Pihak proyek ayam pun mengakui bahwa lalat yang menyerang rumah warga berasal dari kandang mereka.

"Saya selama ini tidak pernah melakukan intervensi. Yang jelas, saya meminta agar permasalahan ini segera ditindaklanjuti oleh perusahaan proyek ayam, sehingga warga bisa kembali merasa nyaman," tandasnya.

Sukabumiupdate.com telah berupaya mengonfirmasi pihak perusahaan terkait masalah ini, namun hingga berita ini tayang, mereka enggan memberikan keterangan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:29 WIB

Generasi Muda Sukabumi yang Terkunci Darah dan Senjata

Tawuran adalah cara mempertahankan marwah dan harga diri sekolah.
Tawuran pelajar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. | Foto: Istimewa/Warganet