SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa Sukabumi menyerukan aksi Indonesia gelap pada 21 Februari 2025. Selain indonesia gelap, tagar darurat pendidikan dan tolak efisiensi anggaran menjadi tiga isu utama dalam aksi yang rencananya akan di mulai dari kawasan Cibolang Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Rencana aksi ini mulai disebar ke linimassa oleh sejumlah akun milik badan eksekutif mahasiswa atau BEM Universitas Nusa Putra dan lembaga turunnya. Dalam poster digital yang dikirimkan akun @bem_nsp dan @sniper.bem_nsp, menegaskan panggilan aksi 21 Februari 2025, dengan titik kumpul kampus Universita Nusa Putra.
Baca Juga: Gempa Dangkal M4,5 Guncang Sukabumi, BMKG: Aktivitas Sesar Aktif Bawah Laut
Untuk aksi ini, mahasiswa akan menyoroti kebijakan pemangkasan anggaran pendidikan atas dalih efisiensi pengeluaran negara. “Menjadi suatu kekhawatiran. Apakah pendidikan di negara ini sudah tidak lagi diprioritaskan? Hal ini jelas bertolak belakang dengan harapan Indonesia emas yang selalu digaungkan,” tulis akun tersebut.
Berikut pernyataan sikap aksi indonesia gelap di Sukabumi yang rencananya akan berlangsung 21 Februari 2025.
Baca Juga: Pemimpin Baru Sukabumi: Baca Doa Ini Agar Dapat Memimpin dengan Amanah dan Berkeadilan
Maka dengan itu Kami Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Nusa putra (KBMUNP) menilai bahwa telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan pengabaian hak-hak masyarakat yang terus dikebiri rezim Prabowo-Gibran dan oligarki. Ketimpangan keputusan yang terjadi, berpotensi merugikan dan mengganggu stabilitas ekonomi, sosial dan lingkungan. Maka Kami KBM UNP menyatakan sikap :
1. Menolak Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 karena kebijakan pemangkasan karena tidak berpihak kepada rakyat
2. Menuntut agar ditinjau kembali kebijakan program makan bergizi geratis (MBG) dengan mempertimbangkan efisiensi dan pengalokasian anggaran.
3. Menjadikan pendidikan sebagai prioritas, karena Pendidikan merupakan bagian fundamental terhadap kemajuan bangsa.
4. Mendesak pemerintah untuk segera menindak tegas pihak - pihak yang bermain sebagai oligarki.
5. Mengecam keras pemerintah atas kebijakan yang tidak berorientasi kepada kesejahteraan rakyat dan ini harus segera dihentikan.
6. Menuntut presiden untuk mengesahkan RUU perampasan aset.
7. Ketidakefektifan penambahan lembaga dan kementrian harus dievaluasi karena hanya membebani anggaran negara tanpa hasil yang signifikan.
Baca Juga: Viral Turun dari Mobil di Area Satwa Taman Safari, Satu Keluarga asal Sukabumi di-Blacklist
Belum ditegaskan dalam flyer manapun dari akun bem universita nusa putra, tentang rencana aksi, termasuk target lokasi yang akan didatangi. Hanya dituliskan titik kumpul kampus Universitas Nusa Putra di Cibolang Cisaat. Mulai pukul 10.00 WIB.
Aksi Indonesia Gelap Merayap ke Seluruh Indonesia
Pada Senin, 17 Februari 2025, demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap digelar serentak di berbagai kota di Indonesia. Aksi ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama dengan koalisi masyarakat sipil sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
Baca Juga: Truk ODOL Lintasi Sukabumi, 5 Kena Tilang Tim Gabungan Ramp Check
Koordinator BEM SI, Satria Naufal, menjelaskan bahwa tajuk Indonesia Gelap mencerminkan ketakutan dan kekhawatiran masyarakat terhadap masa depan bangsa. "Bagi kami, Indonesia Gelap sudah cukup mewakilkan ketakutan, kekhawatiran, serta kesejahteraan warga," ujarnya.
Ia menilai bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, masyarakat sering dihantui oleh kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Oleh karena itu, aksi demonstrasi ini bertujuan untuk mengingatkan pemerintah agar lebih memperhatikan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan yang diambil. "Ini adalah teguran bagi pemerintah untuk terus melihat pada seluruh aspek dalam menjalankan pemerintahan," tambahnya.
Baca Juga: Band Punk Sukatani Tarik Lagu Bayar Bayar Bayar dan Minta Maaf ke Kapolri
Demonstrasi ini mendapat perhatian luas di media sosial, khususnya platform X (sebelumnya Twitter). Hingga Senin pagi, tagar #IndonesiaGelap telah dibahas oleh lebih dari 39 ribu pengguna.
Sebelum turun ke jalan, mahasiswa telah melakukan konsolidasi dengan berbagai organisasi masyarakat sipil, termasuk Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Aksi ini digelar serentak di berbagai kota, termasuk Jakarta, Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali. Para demonstran berorasi di kantor pemerintahan masing-masing kota.
Baca Juga: Gubernur Dedi Mulyadi Prioritaskan Efisiensi Anggaran untuk Kebutuhan Rakyat
Di Jakarta, aksi berpusat di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Sementara itu, demonstrasi di beberapa daerah lain direncanakan akan berlangsung pada 18 atau 19 Februari 2025, dan 20 Februari 2025.
Aksi demonstrasi ini bukan sekadar gerakan simbolis, tetapi juga bagian dari gelombang kritik terhadap kebijakan pemerintah. Mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil berupaya menekan pemerintah agar lebih responsif terhadap suara rakyat. Dengan banyaknya tuntutan yang diajukan, aksi ini diperkirakan akan terus berlanjut di berbagai daerah dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Merawat Curug Cihideung, Destinasi Wisata Alam Eksotis di Sindangraja Sukabumi
Dengan masifnya perbincangan di media sosial dan semakin banyaknya elemen masyarakat yang terlibat, apakah pemerintah akan merespons tuntutan ini? Masyarakat kini menantikan langkah pemerintah dalam menanggapi aspirasi para demonstran.