SUKABUMIUPDATE.com - Dua pemancing asal Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, tenggelam di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp), tepatnya di Pantai Karang Daeu, Kecamatan Ciemas. Mereka menjadi korban gelombang atau ombak tinggi akibat badai pada Rabu, 19 Februari 2025.
Menurut Mohammad Piat Supriatna, perwakilan Balawista Korwil Selatan, peristiwa ini bermula ketika kedua korban yang bernama Wandi (16 tahun) dan Erik (29 tahun), sedang memancing di wilayah pantai. Namun secara tiba-tiba, gelombang besar datang dan menghantam mereka sehingga menyebabkan keduanya terhempas dan tenggelam.
"Wandi ditemukan meninggal sehari setelah kejadian. Sementara Erik masih dicari. Pencarian dilakukan tim SAR gabungan (Balawista, BPBD, Basarnas, Polsek Ciemas, dan warga). Petugas mengimbau masyarakat, terutama wisatawan dan pemancing, agar berhati-hati terhadap cuaca ekstrem," kata Piat kepada sukabumiupdate.com, Kamis (20/2/2025).
Baca Juga: Tergulung Ombak, 2 Santri Sukaraja Nyaris Tenggelam di Laut Palabuhanratu Sukabumi
Kapolsek Ciemas AKP Deni Miharja mengatakan jenazah Wandi ditemukan pada Kamis ini sekira pukul 06.40 WIB di sekitar pantai. Menurut saksi, Hendi (43 tahun), kejadian berawal pada Rabu sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu, dia bersama kedua korban berangkat memancing menggunakan perahu congkreng atau perahu dayung. Setibanya di lokasi, Wandi dan Erik naik ke atas karang, sedangkan Hendi ke darat untuk memperbaiki perahu yang rusak.
Sekira pukul 18.15 WIB, Hendi kembali ke tempat kedua korban memancing, tetapi mereka sudah tidak ada. Diduga, korban tersapu ombak akibat ombak tinggi dan angin kencang. Hendi pun segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga setempat, yang kemudian bersama-sama melakukan pencarian. Jenazah Wandi kini telah dievakuasi ke rumah duka. Sementara pencarian terhadap Erik masih terus dilakukan.
"Pihak kepolisian bersama tim gabungan telah melakukan berbagai upaya dalam proses pencarian korban yang masih hilang, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait dan melibatkan masyarakat setempat," kata Deni.
Dia juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut, terutama ketika kondisi cuaca tidak bersahabat. "Kami mengingatkan para nelayan dan pemancing untuk selalu memerhatikan faktor keselamatan, mengingat gelombang di wilayah perairan selatan Sukabumi cukup tinggi dan berbahaya," ujarnya.
Hingga berita ini tayang, pencarian terhadap Erik masih dilakukan oleh tim gabungan.