SUKABUMIUPDATE.com - Forum Anak Daerah (FAD) yang dikenal sebagai Forum Barudak Sukabumi (FORBUMI) berperan sebagai agen perubahan dalam upaya pencegahan perkawinan pada anak di Kabupaten Sukabumi.
Sebagai wadah partisipasi anak, FORBUMI aktif dalam menyuarakan hak-hak anak serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap perlindungan anak, khususnya dalam menekan angka perkawinan usia dini.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak (PHA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi, Elis Sajaah, menegaskan bahwa peran FORBUMI sangat strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif perkawinan anak.
"Melalui edukasi, advokasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, FORBUMI berperan penting dalam mencegah terjadinya perkawinan usia dini di Kabupaten Sukabumi," ujar Elis kepada sukabumiupdate.com, Selasa (18/2/2025).
Baca Juga: Sukabumi Hadapi Darurat Pencabulan, DP3A Fokus Pencegahan dan Pendampingan Psikososial
Peran FORBUMI dalam Pencegahan Perkawinan Anak
1. Edukasi dan Sosialisasi: FORBUMI aktif mengedukasi teman sebaya, keluarga, dan masyarakat mengenai bahaya perkawinan anak. Dengan berbagai metode, seperti seminar, kampanye media sosial, dan diskusi interaktif, FORBUMI menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pendidikan, kesehatan reproduksi, serta hak-hak anak.
2. Advokasi dan Penyampaian Aspirasi: Sebagai perwakilan suara anak, FORBUMI menyampaikan aspirasi kepada pemangku kebijakan, termasuk pemerintah daerah dan dinas terkait. Mereka mendorong kebijakan yang mendukung pencegahan perkawinan anak, seperti penguatan regulasi serta peningkatan akses pendidikan dan perlindungan sosial bagi anak-anak rentan.
3. Peer Counseling dan Pendampingan: FORBUMI juga berperan dalam memberikan dukungan kepada anak-anak yang berisiko mengalami perkawinan usia dini. Melalui pendekatan berbasis teman sebaya, mereka membantu anak-anak agar lebih berani menolak tekanan lingkungan yang mendorong perkawinan di usia muda.
4. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan: Dalam menjalankan perannya, FORBUMI bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, DP3A, sekolah, komunitas anak, hingga LSM yang bergerak di bidang perlindungan anak. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat program pencegahan, seperti kampanye anti-perkawinan anak dan peningkatan peran keluarga dalam mendukung masa depan anak.
5. Penguatan Kapasitas Anak sebagai Pelopor dan Pelapor: FORBUMI membekali anggotanya untuk menjadi pelopor dan pelapor (2P) dalam isu pencegahan perkawinan anak. Sebagai pelopor, mereka menginisiasi program atau kegiatan yang mendukung pencegahan perkawinan anak. Sementara sebagai pelapor, mereka membantu mengidentifikasi dan melaporkan kasus-kasus perkawinan anak kepada pihak berwenang.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, FORBUMI menjadi ujung tombak dalam pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Sukabumi. Diharapkan, melalui peran aktif FORBUMI dan dukungan dari berbagai pihak, angka perkawinan usia dini dapat ditekan, sehingga anak-anak di Kabupaten Sukabumi memiliki masa depan yang lebih cerah dan terlindungi dari risiko perkawinan anak. (ADV)