IRT di Cibadak Ini Lepaskan Status Penerima Bansos, Dinsos Sukabumi Berikan Apresiasi

Selasa 18 Februari 2025, 16:30 WIB
Yanti dan pendamping PKH di Kecamatan Cibadak | sumber foto : Istimewa

Yanti dan pendamping PKH di Kecamatan Cibadak | sumber foto : Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang ibu rumah tangga, Yanti (38 tahun), warga Kampung Panenjoan RT 01/07, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, membuat langkah yang mengharukan dengan memutuskan untuk mundur sebagai penerima bantuan sosial (Bansos). Di tengah banyaknya masyarakat yang masih bergantung pada bantuan sosial, Yanti justru memilih untuk mengundurkan diri dari daftar penerima Bansos.

Diketahui, Yanti tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Graduasi Mandiri di Desa Tenjojaya. Keputusan tersebut ia ambil karena kondisi ekonomi keluarganya telah membaik. Langkah ini disampaikannya langsung kepada Asep Purnawan, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Cibadak, saat berkunjung ke rumahnya.

"Ya, Bu Yanti dengan sukarela melepaskan statusnya sebagai salah satu KPM penerima Bansos di wilayah binaan saya. alasannya ingin memberikan kesempatan bagi keluarga lain yang lebih membutuhkan." ungkap Asep Purnawan, Senin (17/2/2025).

Asep menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan keputusan Yanti dan saat ini statusnya sebagai KPM sedang dalam proses pencabutan. "Saya sebagai pendamping PKH di Kecamatan Cibadak memberikan apresiasi kepada keluarga tersebut. Mereka mampu memperbaiki ekonomi hingga tanpa paksaan mau melepaskan status sebagai penerima program pemerintah. Ini sedang dalam proses," katanya.

Baca Juga: Dinsos Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Cidadap Sukabumi, Sembako hingga Kasur

Asep juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 345 KPM di Desa Tenjojaya yang terbagi dalam 12 kelompok penerima bansos. Ia berharap semakin banyak penerima bansos yang telah mandiri secara ekonomi mau dengan sukarela melepaskan status mereka.

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi mengapresiasi warga yang dengan kesadaran sendiri melepaskan status sebagai penerima bantuan sosial (bansos) karena merasa sudah mampu. Salah satu contohnya adalah Yanti, warga Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, yang secara sukarela mundur sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini dan menjadikannya sebagai testimoni serta contoh bagi penerima bansos lainnya.

“Saya cukup tertarik juga, nanti kita akan tindak lanjuti dan insya Allah nanti secara testimoni bagaimana kronologisnya. Nah, itu justru kami apresiasi salah satunya yang begitu. Kemudian nanti kita akan buatkan testimoninya untuk menjadi contoh bagi yang lain,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (18/2/2025).

Dinas Sosial juga berencana melakukan kunjungan untuk memastikan proses ini berjalan dengan baik. “Kita akan kunjungi,” kata Masykur.

Menurutnya, langkah Yanti merupakan tindakan yang sangat diharapkan dari penerima bansos yang merasa telah mandiri secara ekonomi. “Kami apresiasi, tentunya ini sangat diharapkan diikuti oleh yang merasa sudah mampu, dengan kesadaran sendiri,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam program bansos, ada yang disebut dengan graduasi, yaitu kondisi di mana penerima sudah tidak lagi memenuhi kriteria penerima bantuan dan dianggap telah lulus dari program PKH.

Baca Juga: Mak Okoy Korban Kebakaran Butuh Bantuan Biaya Pengobatan, Ini Respons Dinsos Sukabumi

“Sebenarnya kita ada yang namanya graduasi, itu yang sudah lulus dari program PKH khususnya. Memang ada data di kita sekitar 400 yang sudah graduasi. Tapi graduasinya ada yang sama kita, ada juga yang jarang seperti barusan atau karena kesadaran sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dalam proses graduasi, ada berbagai kategori yang menyebabkan seseorang tidak lagi menjadi penerima PKH, seperti tidak lagi memenuhi syarat. Oleh karena itu, Dinas Sosial juga memiliki program pembinaan pasca-graduasi untuk memastikan para mantan penerima bansos tetap dapat mandiri secara ekonomi.

“Sebenarnya harus dibina pasca-graduasi itu bagaimana, kita juga ada program itu,” pungkasnya.

Sekretaris Camat Cibadak, Alex Antariksa, turut mengapresiasi langkah Yanti dan keluarganya. Menurutnya, keputusan ini mencerminkan keberhasilan pendamping PKH dalam membina serta mengawasi penerima bantuan sosial.

"Ini salah satu bentuk keberhasilan pendamping PKH dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penerima bantuan pemerintah. Tentu ini tidak mudah, karena semua orang pasti menginginkan bantuan. Namun, dengan pendekatan yang baik, masyarakat yang ekonominya membaik bisa dengan sadar melepas status sebagai penerima bansos," ujar Alex. (adv)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)