SUKABUMIUPDATE.com - Musrenbang Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Kamis (13/2/2025), didominasi oleh pembahasan sektor pertanian. Mayoritas usulan dari delapan desa di kecamatan ini berfokus pada peningkatan sarana dan prasarana pertanian, sejalan dengan mata pencaharian utama warga sebagai petani.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ciracap, Forkopimcam, UPD wilayah kerja Ciracap, anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKB, delapan kepala desa, dan perwakilan tokoh pemuda.
Kepala BPP Kecamatan Ciracap Miftahul Zanah mengatakan pihaknya mengawal dan mendukung usulan dari kelompok tani di masing-masing desa, terutama soal sarana dan prasarana untuk meningkatkan produksi pertanian.
"Kami telah mengajukan beberapa program melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat, terutama Kementerian Pertanian. Sejumlah program yang diusulkan meliputi bantuan benih padi dan jagung, perluasan tanaman, dan pipanisasi untuk meningkatkan produksi pertanian. Harapannya, yang biasanya hanya tanam satu kali, ke depan bisa tanam dua hingga tiga kali dalam setahun," kata dia kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Musrenbang Ciracap, Disdik Sukabumi Sebut 30 Sekolah Sudah Mengusulkan Kebutuhan
Selain pertanian, dalam Musrenbang ini juga dibahas kebutuhan masyarakat lainnya seperti infrastruktur jalan, pendidikan, dan sektor wisata. Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKB Dadang Hermawan menegaskan aspirasi masyarakat yang telah diserap akan terus diperjuangkan.
"Selain sektor pertanian, masyarakat pun membutuhkan perbaikan infrastruktur jalan, baik jalan kabupaten maupun desa. Kami juga sedang berupaya memperjuangkan nelayan di Ujunggenteng yang sangat membutuhkan pembangunan dermaga. Aspirasi ini akan kami kawal agar bisa terealisasi," kata Dadang.
"Dengan berbagai usulan dan program yang dirancang, diharapkan pembangunan di Kecamatan Ciracap dapat berjalan optimal, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan masyarakat secara keseluruhan," ujarnya. (ADV)