SUKABUMIUPDATE.com - Program sumur bor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi di Kampung Cirempak, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, dikeluhkan warga. Dengan anggaran Rp 576.704.000,00 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024, proyek ini belum optimal dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Pembangunan sumur bor oleh pihak ketiga yakni PT Raka Konstruksindo Raya ini ditargetkan melayani 100 sambungan rumah tangga di Kampung Cirempak dan Kebon Kalapa. Seharusnya, suplai air yang disediakan 50 ribu liter per hari atau 10 toren berkapasitas 5 ribu liter. Namun realisasinya, hanya memenuhi tiga toren atau sekitar 15 ribu liter, jauh dari kebutuhan.
Menurut Kuslan, perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Cibitung, dugaan penyebab utama kurangnya pasokan air ini adalah kapasitas pompa yang tidak memadai. Dengan kedalaman sumur lebih dari 100 meter, pompa yang digunakan dianggap kurang kuat untuk mengalirkan air ke permukaan secara maksimal. Akibatnya, warga terpaksa melakukan sistem giliran dalam penggunaan air.
Baca Juga: Disperkim Bangun Alun-alun Jampangtengah, Sekda Minta Dukungan Masyarakat
"Mohon ada pergantian mesin pompa agar aliran air lebih maksimal. Kalau tidak salah, ada masa pemeliharaan selama tiga bulan dan proyek ini masih dalam pengawasan kontraktor. Selain itu, ada beberapa pipa yang belum dikubur dalam tanah. Warga berharap ada langkah cepat dari pihak terkait untuk mengatasi masalah ini agar mereka bisa mendapatkan suplai air yang cukup dan sesuai dengan perencanaan awal proyek," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Senin (10/2/2025).
Menanggapi keluhan ini, Sekretaris Disperkim Kabupaten Sukabumi, Herdiawan Waryadi, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan ulang.
"Iya nanti akan cek kembali oleh tim teknis dan tim pengawas. Kalau terkait mesin dan peralatan lainnya, pasti sudah sesuai spesifikasi karena sumber airnya berada di kedalaman 100 meter lebih. Tapi kami akan pastikan kembali bahwa pekerjaan ini harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan," ujarnya. (ADV)