SUKABUMIUPDATE.com - Ujang Ahmad, warga Kampung Papisangan RT 4/5, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, kembali menjadi sorotan setelah dipatuk ular hingga mengalami luka membengkak. Peristiwa ini terjadi beberapa waktu lalu.
Yuda (45 tahun), warga setempat, melaporkan pada Kamis, 23 Januari 2025, kepada sukabumiupdate.com. Ia menyebut Ujang sempat pingsan di sawah usai kejadian.
Yuda menceritakan kronologi kejadian tersebut. Saat itu, ada warga yang sedang menggelar hajatan dan menemukan seekor ular. Ujang, yang dikenal berteman dengan ular, datang untuk mengambilnya. Namun, nahas, ia justru dipatuk ular tersebut berkali-kali.
"Itu ular weling, lukanya membesar. Kalau orang lain, dalam waktu 15 menit juga sudah meninggal," ujar Yuda.
Setelah dipatuk, Ujang sempat pingsan di sawah sebelum akhirnya sadar dengan sendirinya dan pulang ke rumahnya yang berjarak cukup jauh dari lokasi. Warga sempat mengajaknya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis, namun Ujang menolak.
"Dia memilih mengobati luka dari gigitan ular itu dengan menggunakan daun-daunan secara mandiri di rumahnya," katanya.
Baca Juga: Ujang, Pria Berteman Ular Kobra Kini Huni Tempat Lebih Layak di Cicurug Sukabumi
Menurut Yuda, ini bukan pertama kalinya Ujang Ahmad mengalami kejadian serupa. "Pernah kejadian sebelumnya, ini yang ketiga kalinya. Bahkan ada saksi mata juga," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Desa Caringin, Cece Suparman tidak mengetahui kejadiannya secara detail. Namun, Cece membenarkan bahwa Ujang kerap kali bermain dengan ular. "Persisnya saya kurang tahu, memang pekerjaannya dia mainan ular, sudah bersahabat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ujang Ahmad tinggal seorang diri di rumah yang kondisinya sudah memprihatinkan. Rumah tersebut merupakan warisan keluarganya dan sudah nyaris roboh. Sehari-hari, Ujang hidup dengan mengandalkan bantuan tetangga untuk makan.
Hidupnya mulai berubah sejak ia ditinggalkan oleh istrinya beberapa tahun lalu, yang menyebabkan Ujang mengalami depresi berat. Meski memiliki empat anak, mereka kini telah berpencar dan tidak tinggal bersamanya. Kakaknya yang juga dalam kondisi sulit, tak mampu memberikan bantuan.
Kepala Desa Caringin, Parid Rudin, mengungkapkan bahwa pihak desa sudah berulang kali membantu Ujang, termasuk dengan membangunkan rumahnya yang pernah hancur. Namun, usaha tersebut kerap gagal karena rumah itu kembali dirusak oleh Ujang sendiri. Bahkan, ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Cilendek di Bogor untuk perawatan, meskipun akhirnya kembali ke desa karena keterbatasan dukungan.
Meskipun hidupnya sangat terbatas dan kerap berhadapan dengan bahaya seperti ular dan kalajengking, Ujang tetap menjadi bagian dari masyarakat sekitar yang kadang membantunya dengan makanan atau uang kecil. "Warga sering membantu, tapi kita juga prihatin karena dia hidup seperti ini. Semoga ada solusi agar hidupnya lebih baik," ujarnya.
Hingga kini, Ujang telah mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak. Sekretaris Desa Caringin, Cece Suparman, mengungkapkan bahwa rumah Ujang telah diperbaiki secara swadaya oleh kepala desa dan warga setelah keadaannya ramai diperbincangkan.
Baca Juga: Bikin Riweuh! Ada Ular Sanca 2 Meter di Dapur Rumah Warga Cibadak Sukabumi
Selain itu, Dinas Sosial juga memberikan bantuan berupa pakaian dan makanan. "Kami sudah membantu membangun tempat tinggal yang memenuhi syarat untuk Ujang yang tinggal sebatang kara," ujar Cece
Menurut Cece, saat membawa material untuk membangun rumahnya, Ujang ikut membantu mengangkut dan sempat diajak berbicara. "Terkadang nyambung, tapi ya begitu, berbeda dengan orang pada umumnya," tuturnya.
Cece menuturkan, kepala dusun dan pihak desa terus memantau kondisi Ujang hingga hari ini, dan dilaporkan tidak ada masalah yang meresahkan masyarakat.
Warga sekitar juga banyak yang memberikan makanan sehari-hari kepada Ujang. "Ke depannya, yang perlu diperbaiki adalah kondisi kejiwaannya agar Ujang lebih produktif, paling tidak bisa mengurus dirinya sendiri layaknya di sebuah rumah," jelasnya.
Namun, Cece mengakui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kondisi Ujang, terutama karena hidup sebatang kara. Cece pun mengkhawatirkan kondisi Ujang yang sehari-harinya berteman ular berbisa. "Yang saya khawatirkan dia memelihara ular. Kita sih takut sama ular, tapi kalau dia memang kesenangannya seperti itu," pungkasnya.