Lapang Merdeka Sukabumi: Gemuruh Pidato Bung Karno Berubah Jadi Jeritan Tawuran Pelajar

Kamis 23 Januari 2025, 11:55 WIB
Potret Lapang Merdeka Kota Sukabumi dulu dan sekarang. | Foto: Soekaboemi Heritages/Istimewa

Potret Lapang Merdeka Kota Sukabumi dulu dan sekarang. | Foto: Soekaboemi Heritages/Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Lapang Merdeka sepertinya dianggap sebagai arena yang nyaman bagi para oknum pelajar untuk melakukan tawuran. Padahal dalam sejarahnya, lapang yang terletak di pusat Kota Sukabumi ini adalah simbol perlawanan terhadap penjajah dan pernah menjadi tempat pidato Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno.

Secara umum, saat ini Lapang Merdeka berfungsi sebagai tempat berolahraga masyarakat, terutama karena sekarang memiliki lintasan lari atau jogging track berlapis karet khusus jenis Ethylene Prophylene Diene Monomer (EPDM) sepanjang 322 meter dan lebar 5,9 meter. Tidak hanya bagi warga Kota Sukabumi, namun juga penduduk di wilayah sekitarnya.

Tetapi terbaru, tepatnya 20 Januari 2025, puluhan pelajar SMK mengotori Lapang Merdeka. Mereka terlibat tawuran dan saling menyerang menggunakan bambu panjang hingga senjata tajam jenis celurit. Aksi yang kemudian viral ini, bahkan dikomentari Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih Bobby Maulana, melibatkan 20 orang dari sekolah berbeda.

Dalam unggahan berita di Instagram @sukabumiupdatecom, Bobby menulis komentar bahwa persoalan tawuran akan diselesaikannya setelah resmi dilantik, bersama Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki. Diketahui, pasangan nomor urut 2 ini memenangi Pilkada 2024. "Waduuuhhh wanian kitu euy di lapdek, beres pelantikan urg beresan nya," tulisnya.

Setahun lalu, kejadian serupa juga pecah di Lapang Merdeka. Pada 25 Januari 2024, dua kelompok pelajar melakukan tawuran yang mungkin menurutnya gagah dan berani. Rekaman video peristiwa yang diikuti puluhan siswa ini beredar di media sosial. Adapun alat-alat yang digunakan untuk bertarung adalah balok kayu atau bambu. Aksi-aksi yang sama juga selanjutnya terjadi pada 29 Juli 2024 dan 21 Oktober 2024.

Foto udara suasana Lapang Merdeka Kota Sukabumi saat pelaksanaan salat Iduladha 2022. | Foto: Dokpim Kota SukabumiFoto udara suasana Lapang Merdeka Kota Sukabumi saat pelaksanaan salat Iduladha 2022. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

Baca Juga: Komentari Tawuran Pelajar di Lapdek, Wawalkot Sukabumi Terpilih: Wanian Kitu Euy

Rangkaian aksi memalukan ini jauh berbeda dengan kebanggan sejarah Kota Sukabumi. Sebab berdasarkan catatan pengamat sejarah Irman Firmansyah, pada 1883 atau setahun setelah dibukanya jalur kereta api ke Sukabumi, dibuka Hotel Victoria yang merupakan pengembangan dari hotel sebelumnya yaitu Hotel Ort. Pemiliknya adalah orang Inggris sehingga namanya dihubungkan dengan Ratu Victoria. Bahkan nama jalan di depan Hotel Victoria (sekarang Jalan Perintis Kemerdekaan), disebut Victoriaweg.

Karena konsep hotelnya dilengkapi sejumlah bungalo dan paviliun, Hotel Victoria memiliki lahan yang sangat luas. Batas-batasnya, sebelah utara Wilhelminaweg (Jalan RE Martadinata), sebelah barat Victoriaweg/Jalan Perintis kemerdekaan), sebelah selatan kompleks kapitol, dan sebelah timur hingga pertokoan Ciwangi.

Di lapang alun-alun utara (Lapang Merdeka), sering digelar kegiatan resmi pemerintah serta upacara dan defile pasukan karena lokasinya yang strategis dan sangat dekat dengan hotel yang sering dijadikan tempat istirahat akhir pekan para Gubernur Jenderal yaitu Hotel Victoria. Orang Belanda lalu menyebut lapang ini sebagai lapang Victoria (Victoria Park), seolah menjadi simbol kegiatan kolonial yang membedakan dengan alun-alun selatan yang digunakan masyarakat lokal yang kadang disebut sebagai Oranjeplein.

Saat masa Jepang, Irman mengatakan lapang ini sering digunakan sebagai latihan tentara mengingat kantor pusat Kempeitai Sukabumi tidak jauh yaitu yang sekarang menjadi kantor pajak sebelah Yogya Departement Store dan gedung pertemuan tentara (Gedung Kurabu) berada di sisi utara yaitu yang kini menjadi Gedung Juang 45 Sukabumi.

Pada zaman Jepang inilah istilah-istilah kemerdekaan diizinkan, mengingat Jepang juga berjanji akan memberikan kemerdekaan. Hotel Victoria yang bersimbol barat kemudian diubah oleh masyarakat menjadi Hotel Merdeka. Tidak terkecuali Lapang Victoria yang juga mulai disebut-sebut sebagai Lapang Merdeka.

Menguatkan penamaan ini, pascaproklamasi, Lapang Merdeka menjadi tempat berkumpulnya masyarakat melakukan pengambilalihan kemerdekaan. Pekik merdeka membahana ketika ribuan warga menghentikan pasukan Kempeitai yang bersepeda dan merampas senjatanya.

Tak berhenti di sana, masyarakat juga menyerbu kantor Kempeitai dan kantor-kantor lainnya pada 1 Oktober 1945. Peristiwa ini begitu heroik sehingga ketika Bung Karno berkunjung ke Sukabumi dalam lawatannya (1951) untuk meminta dukungan soal Irian Barat, meresmikan nama Lapang Merdeka tersebut melalui Undang-Undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951.

"Saat itu ribuan masyarakat mulai tukang becak, pedagang, hingga pejabat, menghentikan semua kegiatannya dan mendengarkan Pidato Bung Karno di Lapang Merdeka. Bung Karno sangat menghargai perjuangan masyarakat Sukabumi saat pengambilalihan kekuasaan dan perang Bojongkokosan, bahkan sempat terenyuh dengan surat dukungan dari ibu-ibu Sukabumi yang meminta untuk kembali ke NKRI saat adanya pemerintahan Republik Indonesia Serikat," ujar Irman.

Lapang Merdeka mengalami beberapa perkembangan sesuai kebutuhan. Awalnya banyak gugunungan (tanah menonjol) dengan kontur yang dominan, lalu dikeruk dan tahun 1965 hasil kerukannya diratakan ke beberapa sisi. Area dekat Jalan Veteran pun dikeruk agar lapang menjadi rata dan semakin luas. Lapang Merdeka kemudian sering menjadi tempat kegiatan masyarakat, misalnya pada 25 Agustus 1968, menjadi arena lomba perkutut se-Indonesia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi23 Januari 2025, 16:40 WIB

Respon Aduan Warga, Pemkab Sukabumi Terjunkan Tim Pangkas Pohon di Cibadak

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menjelaskan bahwa pihaknya diminta membantu kegiatan tersebut atas permintaan Setda Kabupaten Sukabumi.
Pemangkasan pohon di ruas jalan Karangtengah - Sukabumi, Kamis (22/1/2025) | Foto : BPBD Kab. Sukabumi
Entertainment23 Januari 2025, 16:30 WIB

Selamat! Ochi Rosdiana Dilamar Luthfi Arif Adianto: Kamu Adalah Hal Terbaik

Kabar bahagia datang dari aktris Ochi Rosdiana yang dilamar oleh kekasihnya, Luthfi Arif Adianto. Momen tersebut ia bagikan ke akun instagram pribadinya pada Selasa, 21 Januari 2025.
Selamat! Ochi Rosdiana Dilamar Luthfi Arif Adianto: Kamu Adalah Hal Terbaik (Sumber : Instagram/@ochi24)
Food & Travel23 Januari 2025, 16:00 WIB

Kebun Teh Lemahsugih, Wisata Majalengka di Lereng Gunung Cakrabuana

Wisata Majalengka: Pengunjung Kebun Teh Lemahsugih dapat menikmati udara segar dan kesejukan pegunungan.
Wisata Kebun Teh Cipasung Lemahsugih Majalengka Jawa Barat. Foto: IG/@aboutcirebonid
Jawa Barat23 Januari 2025, 15:36 WIB

Jaenudin Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Ke Pelaku UMKM Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Muhammad Jaenudin, melaksanakan kegiatan penyebarluasan Perda Nomor 5 tahun 2023 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Perlindungan Tenaga Kerja melalui Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Anggota DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin Sosialisasi / penyebarluasan Perda Nomor 5 tahun 2023 ke pelaku UMKM Sukabumi | Foto : Tim Asistensi Muhammad Jaenudin
Keuangan23 Januari 2025, 15:31 WIB

Aturan Baru Prabowo: Pemda Harus Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas 50 Persen

Arahan presiden tertuang dalam poin instruksi keempat.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. | Foto: Gerindra Sumsel
Inspirasi23 Januari 2025, 15:30 WIB

Sebanyak 1.684.293 Tenaga Honorer Database BKN Telah Daftar Seleksi PPPK 2024

Pendaftaran Seleksi PPPK 2024 tahap 1 dan 2 bagi tenaga honorer telah selesai.
Ilustrasi - Pendaftaran Seleksi PPPK 2024 tahap 1 dan 2 bagi tenaga honorer telah selesai. (Sumber : Instagram/@bkd.jabar).
Inspirasi23 Januari 2025, 15:22 WIB

Mencari Rupiah dari Cariang, Petani Purabaya Sukabumi dalam Pengolahan Minyak Atsiri

Paguyuban berencana mulai membudidayakan tanaman penghasil minyak atsiri.
Sejumlah petani di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, saat melakukan transaksi jual beli nampu atau cariang untuk bahan pengolahan minyak atsiri. | Foto: Istimewa
Inspirasi23 Januari 2025, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Digital Marketing Minimal Lulusan SMK, Penempatan di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Digital Marketing Minimal Lulusan SMK, Penempatan di Kota Sukabumi. (Sumber : Pexels/Mikael Blomkvist)
Sukabumi23 Januari 2025, 14:53 WIB

Di Pendopo Sukabumi, Babe Haikal Minta Pemda Tingkatkan Produktivitas Sertifikasi Halal

Menurut Babe Haikal, sertifikasi halal menjadi daya saing di pasar internasional sehingga setiap produk yang memiliki label halal akan lebih mudah diterima.
Kepala BPJH Haikal Hassan atau Babe Haikal dan Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Inspirasi23 Januari 2025, 14:30 WIB

PPPK Paruh Waktu Disiapkan untuk Tenaga Honorer Database BKN yang Belum Tertampung di Seleksi PPPK 2024

Tenaga Honorer Terdata di Database BKN Tapi Tidak Tertampung di Seleksi PPPK 2024 akan disediakan PPPK Paruh Waktu.
Tenaga Honorer Terdata di Database BKN Tapi Tidak Tertampung di Seleksi PPPK 2024 akan disediakan PPPK Paruh Waktu. (Sumber : Instagram/@bkngoidofficial).