SUKABUMIUPDATE.com - Perjuangan Empan Supandi (51), guru tangguh dari Sukabumi Jawa Barat yang berjalan kaki setiap hari sejauh 12 kilometer demi pendidikan murid-muridnya. Setelah kisahnya disorot, empati berdatangan untuk membantu kehidupan pria warga Kampung Ciguha, Desa Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi ini.
Empan adalah guru di MTs Thoriqul Hidayah Bojongtipar Jampangtengah. Dengan honor Rp200.000 per bulan tak menyurutkan semangatnya untuk mengabdi di dunia pendidikan, yang sudah dilakoninya selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Dampak Gempa Darat M4,3 di Sukabumi Bertambah, P2BK: Rumah Rusak Warga Cibadak Mengungsi
Perjuangan Empan menarik perhatian anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Golkar, Asri Mulyawati. Perempuan ini menyambangi kediaman Empan, rumah panggung sederhana berbahan bilik kayu pada Sabtu 18/1/2025.
Dalam kunjungannya, Asri memberikan bantuan sembako dan uang tunai untuk meringankan beban sang guru. "Saya sangat mengapresiasi perjuangan Pak Empan. Semangat dan pengabdiannya dalam dunia pendidikan sangat luar biasa. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban beliau," ujar Asri Mulyawati kepada sukabumiupdate.com, Minggu 19/1/2025.
Baca Juga: Perketat Prosedur Kesehatan Makan Bergizi Gratis! Pelajar SD di Sukoharjo Keracunan
"Alhamdulilah, banyak juga yang peduli terhadap perjuangan pak Empan, semoga ini menambah semangat beliau untuk tetap mengabdi pada dunia pendidikan," ungkapnya.
Selain Asri, bantuan juga datang dari berbagai komunitas, serta masyarakat yang peduli dengan pak guru Empan. Dian Agustian, rekan pengajarnya di MTs Thoriqul Hidayah, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan.
Baca Juga: Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat
"Alhamdulillah, kepedulian dari berbagai pihak sangat berarti bagi Pak Empan untuk pihak yang telah membantu," kata Dian kepada Sukabumiupdate.com.
Menurut Dian, bantuan mengalir baik lewat donasi yayasan Jatiyahku, maupun langsung kepada pak Empan, bahkan kemarin diberi bantuan sepeda motor dari komunitas Sukabumi Sehati.
Baca Juga: Bikin Parno: Simpang Cikondang Kota Sukabumi Jadi Arena Perang Geng Gong, Sempat Ada Suara Ledakan!
Kisah Empan yang Viral
Sebelumnya, lewat rekaman video, Empan mengatakan sering menerima tumpangan ketika berangkat atau pulang mengajar. Dia berterima kasih kepada para pengendara yang membantunya. Terkait pendapatannya sebagai guru honorer, Empan tak punya banyak pilihan, selain bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT.
"Itu rezeki dari Allah. Saya selalu memberikan prinsip kepada anak, kalau punya ilmu dikembangkan. Jangan dulu mencari finansial, tapi pengalaman. Rezeki itu ada dari mana saja. Contoh saya dari 2011 sampai sekarang, kalau yang mengaturnya Tuhan, ada saja. Kadang berkebun di sawah, peninggalan orang tua (jika libur)," katanya.