SUKABUMIUPDATE.com - Semangat hidup Tati Latifah sangat tercermin dalam perjuangannya membantu suami untuk menafkahi keluarga. Seorang perempuan disabilitas tunanetra berusia 47 tahun itu berjuang dengan segala bentuk keterampilannya.
Tati adalah seorang istri dari Sulaiman (49 tahun) yang juga seorang disabilitas tunanetra, sehari-hari mereka menjalani hidup berdua di rumahnya yang berada di Kampung Nangela, Rt 01/06, Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Tati menceritakan harapan besarnya dengan penuh semangat.
Sebagai perempuan disabilitas, dengan segala keterbatasan keluarganya, Tati masih berjuang dengan keterampilan yang dimilikinya semasa sekolah dulu.
“Kalau keterampilan itu saya dapat dulu waktu di sekolah, terus ikut pelatihan juga terus belajar ya dari mana saja termasuk dari youtube, meskipun saya nggak bisa melihat tapi saya dengerin aja terus visualnya saya minta bantu sama orang lain diajarin gimana caranya,” ucap Tati sambil melanjutkan anyaman tas di rumahnya.
Harapan pengembangan keterampilannya itu kian membesar setiap harinya, namun apa daya kondisi ekonomi keluarga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.
“Harapan saya lebih ke pengembangan keterampilan saja, khususnya saya untuk mengembangkan ini terkendala di modal buat beli bahan bakunya,” cetus dia.
Setiap memiliki waktu luang, Tati mampu melahirkan kerajinan tangan berupa keset, sapu ijuk hingga anyaman tikar yang terbuat dari cangkang kopi.
“Alhamdulillah sekarang saya bisa bikin anyaman kaya bikin tas, sapu ijik, telur asin, keset, tikar dari limbah bungkus kopi saya bisa,” sebutnya.
Namun demikian, Tati masih terkendala untuk memasarkan hasil kerajinan tangannya itu, belum ada pasar yang dapat menampung setiap produk yang dihasilkan tati.
“Untuk pemasarannya kan kita juga masih mengandalkan dari mulut ke mulut, dari temen melalui grup wa aja, jadi sekarang bikin itu kalau ada yang pesen aja baru bikin,” ujarnya.
Untuk mendukung kreatifitas yang dimilikinya itu, Tati berharap adanya kebijakan pemerintah yang bisa mendukung keterampilannya itu.
“Sangat perlu ada kebijakan baru dari pemerintah khususnya menyangkut ibu-ibu disabilitas, soalnya yang saya alami sendiri selama ini masih kurang perhatiannya,” harapnya.
Gagasan para calon kepala daerah terkait Disabilitas dan Perempuan.
Dalam perhelatan Pilkada Provinsi Jawa Barat tahun 2024 kemarin. Tak sedikit dari para calon kepala daerah yang menyuarakan isu perempuan hingga kelompok disabilitas.
Salah satunya disampaikan oleh calon Gubernur Jabar nomor urut 01, Acep Adang Ruhiat yang meluncurkan 4 kartu Jabar Bahagia. Menurutnya empat kartu tersebut dihadirkan sebagai upaya untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi.
Yang pertama adalah kartu keluarga bahagia untuk memberikan layanan kesehatan gratis, program nutrisi untuk ibu dan anak serta subsidi pengobatan bagi keluarga kurang mampu.
Yang kedua kartu pendidikan bahagia untuk menyediakan pendidikan gratis dan beasiswa bagi siswa kurang mampu dan santri berprestasi.
Yang ketiga kartu wirausaha dan prakerja untuk mendukung pengembangan 100.000 wirausaha baru melalui modal usaha pelayihan, akses pasar digital serta memberikan pelatihan dan akses pasar digital serta memberikan pelatihan dan akses mendapatkan pekerjaa.
Dan yang keempat adalah kartu insentif guru ngaji untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji melalui pemberian insentif belanan, asuransi kesehatan dan tunjangan hari raya (THR).
“Dengan kartu-kartu ini kami berkomitmen untuk memastikan seluruh seluruh rakyat Jawa Barat mendapatkan akses ke pelayanan dasar yang layak,” tulis akun tiktok @jabarbahagia pada tanggal 25 September 2024 lalu.
Selain itu pasangan calon nomor urut 02 Jeje-Ronal mengaku memiliki komitmen untuk pemberdayaan perempuan di Jawa Barat. Menurutnya 30 persen ekonomi keluarga disumbang melalui seorang perempuan.
“Survei membuktikan 30 persen ekonomi keluarga itu disumbang oleh perempuan, gak main-main kekuatannya luar biasa. Kami mendukung penuh pemberdayaan perempuan di Jawa Barat, akan memberikan pelatihan buat perempuan sehingga di Jawa Barat, Sejarah tidak hanya akan dieja HISTORY tapi HER STORY. Kami pendukung WOMEN EMPOWERMENT,” ucap Ronal dikutip dari laman instagram @jejeronalofficial 15.
Hasil Pilkada Jabar tahun 2024 di Kota Sukabumi.
Adapun hasil Pilgub Jabar yang diselenggarakan pada 27 November 2024 kemarin, khusus di Kota Sukabumi dimenangkan oleh pasangan calon nomor urut 04 yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dengan raihan 111.361 suara.
Kemudian disusul pasangan nomor urut 03 yaitu Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan raihan 40.539 suara, dan paslon nomor urut 02 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja meraih 12.619 suara dan paslon nomor urut 01 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina memperoleh 10.140 suara.
Melihat data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat pada tahun 2022, penyandang disabilitas di Provinsi Jawa Barat mencapai 72.565 orang, sedangkan di Kota Sukabumi sendiri berjumlah 428 orang.