SUKABUMIUPDATE.com - Pasca banjir di Nangela, Desa Sukamaju Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi pengurus pesantren, santri dan warga langsung melakukan bersih-bersih. Banjir bandang luapan sungai nangela, pada Senin petang 6 Januari 2025, merendam sejumlah fasilitas dan bangunan di pesantren Nurul Ikhsan.
Kepada sukabumiupdate.com, Rabu (8/1/2025) Ustadz Acep, pengurus Pondok Pesantren Nurul Ikhsan, menceritakan bagaimana banjir luapan sungai itu sempat membuat panik warga dan para santri.
Baca Juga: Akses ke Sekolah Bermasalah, Viral Pelajar Sukabumi Nikmati MBG di Pinggir Jalan
“Waktu air naik, saat itu kami sedang pengajian sore rutin di pesantren. Tiba-tiba warga memberitahukan air sungai meluap. Kebetulan saat itu kondisi cuaca sedang hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Ketinggian air pada saat itu sekitar 30 cm,” ungkapnya.
Banjir terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, memicu kepanikan di kalangan santri yang sedang mengikuti pengajian, lanjut Ustadz Acep. Waktu itu, pengurus pesantren memutuskan untuk menutup semua pintu, agar banjir tidak terlalu berdampak luas dan merusak.
Baca Juga: Kisah Pilu Ijud Di Surade Sukabumi, Huni Gubuk Urus 2 Anak Keterbelakangan Mental
Setelah dua jam, sekitar pukul 18.00 WIB, air mulai surut. Bersama para santri, Ustadz Acep langsung membersihkan sisa-sisa material yang terbawa banjir hingga larut malam. Proses pembersihan melibatkan Lurah, perangkat desa, Babinsa, dan warga sekitar.
Ustadz acep mengaku peristiwa banjir ini terasa sangat berat bagi para santri. Pakaian, perlengkapan tidur, bahkan hingga kitab-kitab milik santri itu terendam air banjir yang kotor.
Baca Juga: Ini 8 Faktor Penyebab Bibir Sumbing pada Bayi dan Cara Pencegahannya
“Kita banyak rusak, sayang sekali tidak dapat lagi digunakan,” tutur Ustadz Acep.
Total ada 525 kitab milik 30 santri yang rusak akibat banjir. Meskipun demikian, aktivitas pesantren tetap berjalan. Para santri masih mengikuti pengajian seperti biasa, meski tanpa kitab.
Baca Juga: Kemana Sampah Sisa MBG? Kunjungi Kota Sukabumi, Pj Gubernur: Bisa Untuk Pakan Ternak
“Harapan kami tentunya mudah-mudahan peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi. Kami harap pemerintah terkait mampu memberikan solusi. Sebetulnya kami ingin agar pinggiran sungai yang dekat dengan pesantren itu dipasang tanggul, kira-kira sepanjang 13 meter supaya setidaknya bisa meminimalisir potensi terjadinya banjir lagi,” tutup Ustadz Acep.
Kontributor: Turangga Anom