DP3A Intensifkan Koordinasi: Korban KDRT Penyiraman Air Keras di Sukabumi Butuh Bantuan

Rabu 08 Januari 2025, 12:54 WIB
Forum koordinasi bantuan penanganan korban KDRT penyiraman air keras di Nagrak Kabupaten Sukabumi (Sumber: dok DP3A)

Forum koordinasi bantuan penanganan korban KDRT penyiraman air keras di Nagrak Kabupaten Sukabumi (Sumber: dok DP3A)

SUKABUMIUPDATE.com - DP3A atau Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi mengintensifkan koordinasi dengan berbagai lembaga dalam bantuan penanganan ibu dan anak yang menjadi korban KDRT.

Kedua korban saat ini tengah menjalani perawatan medis di RSUP Hasan Sadikin Bandung, akibat penyiraman air keras oleh pelaku, yang tak lain suami dan bapak tiri korban.

Koordinasi dilakukan DP3A dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Desa Pawenang, Sentra Phala Martha Kementerian Sosial, dan relawan. Pertemuan berlangsung di Sentra Phala Martha, Kecamatan Cibadak, pada Senin, 6 Januari 2025, membahas upaya lebih lanjut untuk membantu korban kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kecamatan Nagrak ini.

Baca Juga: Paus Terdampar di Perairan Geopark Ciletuh Sukabumi, Pesisir Cibiuk Pulau Kunti

Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD PPA Wilayah Sukabumi, Yeni Dewi Endrayani, mengungkapkan bahwa koordinasi ini dilakukan untuk memastikan langkah penanganan korban, khususnya pasca dirujuk ke RSUP Dr. Hasan Sadikin.

"Kami memastikan pembiayaan korban tetap berjalan, sekaligus membahas langkah pasca pengobatan, seperti pemberdayaan ekonomi agar mereka bisa bertahan hidup," ujarnya.

Baca Juga: Anggota DPRD Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Ciemas Sukabumi

Menurutnya, pertemuan tersebut juga menjadi momen silaturahmi dengan Kepala Sentra Phala Martha yang baru, sekaligus membicarakan potensi sumber pendanaan lain, termasuk dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Kalau masih ada dana dari LPSK, kami harap biaya yang tersedia tidak hanya digunakan untuk pengobatan, tetapi juga untuk mendukung kehidupan korban setelah pengobatan selesai," jelasnya.

Baca Juga: Di Sukabumi Baru 31 Sekolah, Bertahap: Pemerintah Tegaskan Makan Gizi Gratis Pakai Dana APBN

Yeni juga menambahkan, selain dukungan finansial, pendampingan psikologis bagi para korban menjadi perhatian penting. "Pasca pengobatan, jika keluarga atau korban menunjukkan tanda trauma, kami akan memberikan pendampingan psikologis. Biasanya, psikolog akan mendatangi rumah korban untuk memberikan dukungan yang diperlukan," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi09 Januari 2025, 09:30 WIB

Loker Jawa Barat Lulusan S1 Teknik Sipil, Penempatan di Wilayah Bandung

Loker Jawa Barat Lulusan S1 Teknik Sipil ini tersedia untuk mengisi posisi Civil Engineer.
Ilustrasi. Loker Jawa Barat Lulusan S1 Teknik Sipil, Penempatan di Wilayah Bandung (Sumber : Freepik/@benzoix)
Life09 Januari 2025, 09:01 WIB

Gaya Hidup Sehat Locavora: Petani Lokal Berdaya, Ekonomi Daerah Berjaya

Gaya Hidup Locavora bertujuan untuk mendukung ekonomi lokal, mengurangi jejak karbon, dan menjaga kesehatan lingkungan.
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat Locavora Bantu Petani Lokal Berdaya, Ekonomi Daerah Berjaya. (Sumber : Pexels/Quang Nguyen Vinh)
Sehat09 Januari 2025, 09:00 WIB

Rahasia ASI Booster Alami ala dr. Zaidul Akbar: Sehat, Halal, dan Thayyib

dr. Zaidul Akbar bagikan rahasia ASI Booster alami untuk para Ibu.
Ilustrasi Ibu Menyusui. dr. Zaidul Akbar bagikan rahasia ASI Booster alami untuk para Ibu. (Sumber : Freepik/freepic.diller)
Sehat09 Januari 2025, 08:00 WIB

Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Beda dengan COVID-19

Berbeda dengan COVID-19, HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
Ilustrasi. Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Beda dengan COVID-19 (Sumber : Pexels/CDC)
Food & Travel09 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Getuk Goreng Sokaraja, Makanan Tradisional Manis yang Terbuat dari Singkong

Getuk Goreng sering disajikan sebagai camilan atau oleh-oleh khas daerah Sokaraja Banyumas.
Ilustrasi. Getuk Goreng Sokaraja, Makanan Tradisional Manis yang Terbuat dari Singkong (Sumber : Freepik/@jcomp)
Science09 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 9 Januari 2025, Waspada Hujan Sejak Pagi Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 9 Januari 2025.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 9 Januari 2025. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi09 Januari 2025, 01:21 WIB

Jembatan Putus, Pelajar di Sukabumi Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai ke Sekolah

Jembatan Bojongkoneng terputus karena banjir bandang, pelajar di Waluran Sukabumi nekat bertaruh nyawa menerjang sungai demi ke sekolah.
Potret pelajar di Waluran Sukabumi yang menyeberangi sungai demi ke sekolah akibat jembatan putus. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Januari 2025, 23:55 WIB

Sidang Perdana Sengketa Pilbup Sukabumi di MK: Dugaan Penggelembungan Suara 469 TPS

Dugaan penggelembungan suara menjadi salah satu dalil permohonan yang disampaikan Kuasa Hukum Iyos-Zainul dalam sidang perdana sengketa hasil Pilkada di MK.
Tim hukum paslon Iyos-Zainul dalam sidang perdana sengketa Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 di MK. (Sumber : MK)
Entertainment08 Januari 2025, 22:24 WIB

Komedian Qomar Meninggal Dunia, Punya Riwayat Kanker Usus Besar

Rencananya, jenazah Qomar akan dimakamkan di TPU Carang Pulang, Kabupaten Tangerang.
Komedian dan politisi, Abah Qomar. (Sumber : Instagram)
Sukabumi08 Januari 2025, 22:02 WIB

Disperkim Jelaskan Prioritas Penerima Bantuan Riksa, Huntap Korban Bencana Sukabumi

Disperkim Kabupaten Sukabumi juga menjelaskan spesifikasi rumah Riksa, hunian tetap bantuan BNPB bagi korban bencana.
Rumah Riksa Dadang, warga Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang terdampak Bencana. (Sumber Foto: BNPB)