DP3A Sukabumi Gerak Cepat Tangani Korban Penyiraman Air Keras di Nagrak

Selasa 07 Januari 2025, 22:01 WIB
DP3A Kabupaten Sukabumi bersama LPSK, Kementerian Sosial dan relawan usai menemui korban tindak pidana penyiraman air keras di RSUD Sekarwangi, Sabtu, 4 Januari 2025 | Foto :: Istimewa

DP3A Kabupaten Sukabumi bersama LPSK, Kementerian Sosial dan relawan usai menemui korban tindak pidana penyiraman air keras di RSUD Sekarwangi, Sabtu, 4 Januari 2025 | Foto :: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi terus meningkatkan upaya penanganan terhadap anak dan ibu korban kasus penyiraman air keras di Kecamatan Nagrak. Sinergi lintas sektor menjadi fokus utama dalam memberikan perlindungan dan bantuan maksimal bagi para korban.

"DP3A Kabupaten Sukabumi merasa sangat prihatin dengan adanya kejadian ini, dimana korban mengalami luka bakar yang sangat serius," ujar Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, Selasa (7/1/2025).

Setelah menerima laporan kejadian ini dari OPSIGA Kecamatan Nagrak, Eki menyebut DP3A melalui UPTD PPA wilayah Sukabumi, melakukan kunjungan ke RSUD Sekarwangi untuk melakukan assesment serta berkoordinasi dengan berbagai pihak, yaitu Dirut RSUD Sekarwangi, Dinas Sosial, Sentra Palamartha Kemensos dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kecamatan Nagrak, Pemdes Pawenang dan Kader untuk berkolaborasi dalam penanganan pembiayaan pengobatan dan operasi korban.

Baca Juga: 2 Korban Siram Air Keras Di Nagrak Sukabumi Dirujuk Ke RSHS Bandung

Terpisah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD PPA Wilayah Sukabumi, Yeni Dewi Endrayani, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat setelah mengetahui kondisi para korban.

"Kami langsung ke RSUD Sekarwangi untuk bertemu pihak keluarga dan memantau kondisi korban. Ternyata, korban ada delapan orang, termasuk cucu dan tetangga. Namun, yang paling berat adalah ibu korban, Dedeh, dan anaknya, Angga, yang masih kelas 5 SD," jelas Yeni.

Menurutnya, kondisi Dedeh mengalami luka bakar 45 persen, sementara Angga sekitar 15 persen. Keduanya membutuhkan perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

“Korban lainnya masih bisa ditangani di RSUD Sekarwangi. Kami berkoordinasi dengan direktur rumah sakit agar perawatan dan biaya ambulans untuk korban di Sekarwangi digratiskan," tuturnya.

Namun, karena kasus ini tidak tercover BPJS, biaya perawatan di RSHS harus ditanggung secara umum. Untuk itu, DP3A bersama tim relawan, pihak kecamatan, dan Sentra Phalamartha berupaya mencari solusi.

“Sentra Phalamartha siap membantu biaya operasi pertama di RSHS. Meski peran mereka sebenarnya lebih pada pemulihan pasca perawatan, kami berupaya agar ada jaminan lebih lanjut,” terangnya.

Saat ini, biaya perawatan di RSHS terus bertambah, dengan tagihan per hari mencapai Rp 22 juta untuk Dedeh dan Rp 13 juta untuk Angga. Sambil menunggu bantuan lebih lanjut, pihak kecamatan membuka donasi untuk membantu keluarga korban.

"Donasi ini juga digunakan untuk biaya hidup keluarga yang menunggu di Bandung, karena mereka tidak memiliki biaya," katanya.

Yeni juga menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga. "Kekerasan seperti ini biasanya tidak terjadi tiba-tiba, ada bibitnya, seperti cekcok atau kekerasan verbal. Perempuan harus berani speak up dan tidak menunggu pasangan berubah dengan sendirinya," ujarnya.

DP3A berharap masyarakat lebih peduli dan bersedia melaporkan jika menemukan indikasi kekerasan, baik verbal maupun fisik, di sekitar mereka. "Ini bukan hanya tugas DP3A, tetapi membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tandasnya. (ADV)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment08 Januari 2025, 22:24 WIB

Komedian Qomar Meninggal Dunia, Punya Riwayat Kanker Usus Besar

Rencananya, jenazah Qomar akan dimakamkan di TPU Carang Pulang, Kabupaten Tangerang.
Komedian dan politisi, Abah Qomar. (Sumber : Instagram)
Sukabumi08 Januari 2025, 22:02 WIB

Disperkim Jelaskan Prioritas Penerima Bantuan Riksa, Huntap Korban Bencana Sukabumi

Disperkim Kabupaten Sukabumi juga menjelaskan spesifikasi rumah Riksa, hunian tetap bantuan BNPB bagi korban bencana.
Rumah Riksa Dadang, warga Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang terdampak Bencana. (Sumber Foto: BNPB)
Sukabumi08 Januari 2025, 21:18 WIB

Sebelum Diantar Ojek, Siswa SD Di Warungkiara Sukabumi Tempuh 300 Meter Demi Makan Bergizi Gratis

Akses jalan menuju sekolah yang sulit dilalui kendaraan roda empat menjadi kendala utama. Terlebih lagi, ketika hujan turun, jalan menjadi licin dan semakin sulit dilalui.
Siswa SDN Bungur di Warungkiara Sukabumi tempuh 300 meter untuk ambil makan bergizi gratis | Foto : Istimewa
Sukabumi08 Januari 2025, 20:58 WIB

Diduga Tak Berizin, Aktivitas Tambang Batu Hijau di Cikembar Sukabumi Diprotes Warga

Lokasi tambang galian batu hijau itu berada di Kampung Keramat Jaya, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Aktivitas galian tambang batu hijau di Cikembar Sukabumi yang diprotes warga. (Sumber : Istimewa)
Figur08 Januari 2025, 20:33 WIB

Mengenal Abah Guru Sekumpul, Haul Ke-20 Dihadiri 4,1 Juta Jamaah dari Berbagai Negara

Haul Ke-20 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang dikenal dengan Abah Guru Sekumpul, digelar di Mushala Ar-Raudah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Ahad (5/1/2025)
KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang dikenal dengan Abah Guru Sekumpul | Foto : Istimewa
Life08 Januari 2025, 20:00 WIB

Dermaga Santolo, Jejak Sejarah Kolonial Hindia Belanda yang Menyimpan Mitos dan Misteri

Dermaga Santolo, sebuah ikon sejarah di Garut, Jawa Barat, menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam dan nilai sejarah yang kaya.
Dermaga Santolo, sebuah ikon sejarah di Garut, Jawa Barat, menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam dan nilai sejarah yang kaya. (Sumber : Screenshot YouTube/@Adrasa ID).
Sukabumi08 Januari 2025, 19:34 WIB

Banyak Rumah Rusak, Cek Rencana Percepatan Pembangunan Huntap Korban Bencana Sukabumi

Rakor ini membahas tentang percepatan pembangunan Huntap bersumber dana siap pakai stimulan perbaikan/pembangunan kembali rumah masyarakat rusak akibat bencana.
Rakor percepatan pembangunan hunian tetap untuk bencana Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Musik08 Januari 2025, 19:30 WIB

Taeyeon Girls’ Generation Bakal Sapa Penggemar Indonesia di Konser The TENSE

Taeyeon Girls’ Generation akan kembali menyapa penggemar Indonesia lewat konser solo The TENSE yang bakal digelar pada Sabtu, 12 April 2025 di Indonesia Arena, Jakarta.
Taeyeon Girls’ Generation Bakal Sapa Penggemar Indonesia di Konser The TENSE (Sumber : Instagram/@taeyeon_ss)
Sukabumi08 Januari 2025, 19:26 WIB

Drop, Kondisi Terkini Ibu dan Dua Anak Korban KDRT Penyiraman Air Keras di Sukabumi

Korban penyiraman air keras yang sempat menemani ibunya, Dedeh, dan adiknya, Angga, dari mulai di RSUD Sekarwangi hingga dirujuk ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, kini harus turut menjalani operasi akibat infeksi pada kakinya.
Tiga orang korban penyiraman air keras harus jalani operasi di RSHS Bandung | Foto : Istimewa
Internasional08 Januari 2025, 19:07 WIB

Banjir Bandang Terjang Mekah dan Madinah, Hanyutkan Banyak Kendaraan

Mekah dan Madinah diterjang banjir bandang yang rendam fasilitas publik.
Mekah dan Madinah diterjang banjir bandang yang rendam fasilitas publik. (Sumber : Screenshot Video X/@WIONews).