SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi memiliki beberapa peran dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (6/1/2025). Salah satunya memastikan para penyedia makanan telah memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Sukabumi Dr. Reni R Muthmainnah, M.Kes saat peninjauan program MBG di empat sekolah dasar atau SD di Kecamatan Cibeureum.
Reni menyebut, peran lainnya adalah melakukan pengukuran antropometri terhadap peserta serta menjaga kualitas sanitasi dan sumber daya air yang digunakan dalam pengolahan makanan. Menurutnya, MBG berkaitan erat dengan penanganan stunting yang sedang dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi.
Adapun ketika ditanya mengenai angka prevalensi stunting Kota Sukabumi, Reni menjawab saat ini telah terjadi penurunan, karena sebelumnya 26,9, kini berada pada angka 16,8. Pantauan dalam beberapa foto Dokpim Kota Sukabumi, menu MBG ini terdiri dari nasi putih, sayur capcai, olahan ayam, dan buah jeruk.
Baca Juga: 1.686 Pelajar Kota Sukabumi Terima Makan Gizi Gratis, Dimulai dari Cibeureum
“Stunting yang tinggi itu terjadi pada balita. Untuk di atas lima tahun kita jaring melalui kegiatan bulan imunisasi dan pemeriksaan kesehatan anak sekolah di awal tahun. Angka untuk anak sekolah relatif masih baik, di bawah 5 persen. Ini (MBG) untuk mencegah stunting karena mereka (penerima program) masih dalam masa pertumbuhan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji bersama unsur Forkopimda memantau program MBG hari pertama untuk pelajar SD pada Senin ini. Kegiatan diawali pemantauan dapur MBG di Resto Rinjani, Kecamatan Cibeureum, lalu penyaluran ke SDN Loasari, Kecamatan Cibeureum.
Pada tahap awal, sebanyak 1.686 pelajar menerima MBG. Mereka berasal dari SDN Loasari, SDN Cibungur, SDIT Al Amin, SDN Rancakadu, dan sebagian SMPN 12. (ADV)
Sumber: Website Kota Sukabumi