Berharap Memperbaiki Nasib: Warga Ciemas Sukabumi Tewas, Korban TPPO Di Kamboja

Minggu 05 Januari 2025, 18:11 WIB
Keluarga Purnama Alam TKI yang meninggal di Kamboja | Foto : Ragil Gilang

Keluarga Purnama Alam TKI yang meninggal di Kamboja | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang warga asal Kampung Cikaramat, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Purnama Alam (24 tahun), meninggal dunia usai menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.

Tragisnya kabar duka tersebut diterima keluarga pada 19 September 2024 lalu tidak lama setelah keluarga membayar tebusan sebesar Rp 40 juta ke perusahaan Purnama Alam bekerja. Dan hingga kini setelah 4 bulan berlalu, jenazah Purnama Alam masih belum dipulangkan.

Menurut laporan pihak keluarga yang disampaikan kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi, Purnama Alam awalnya berangkat ke luar negeri pada Februari 2024 setelah mendapatkan tawaran kerja melalui instagram dari seseorang bernama Erik yang beralamat di Medan. 

Purnama Alam membuat paspor di Batam dengan bantuan seseorang bernama Fauzi yang merupakan suruhan Erik. Berikutnya, setibanya di Malaysia, korban baru menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban perdagangan manusia. 

Purnama Alam dipekerjakan di Kaimen Hong Casino, Kamboja, dengan jam kerja yang sangat panjang, yakni 13-15 jam per hari. Korban sempat mengeluhkan kondisi pekerjaan dan makanan kepada keluarganya melalui aplikasi perpesanan. Ia meminta dikirim uang untuk makan dan akhirnya memohon untuk dipulangkan.

"Selama bekerja sering mengeluh dari makan dan pekerjaan, bahkan minta dikirim uang buat makan dari keluarga pernah kirim uang," kata Jejen Nurjanah selaku Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Minggu (5/1/2025).

Namun, perusahaan tempat korban bekerja meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta sebagai syarat pemulangan. Keluarga hanya mampu mengirimkan Rp40 juta, tetapi setelah itu korban tidak lagi memberikan kabar.

SBMI melaporkan bahwa korban sempat diancam oleh pihak perusahaan setelah ketahuan mencoba menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Ponsel korban disita, dan ia diancam dengan kekerasan jika keluarganya melapor ke pihak berwenang.

"Korban minta tolong KBRI, diminta keluarga telepon KBRI. Keluarga cari nomor KBRI di google, setelah menemukan dikirim ke hp korban untuk menanyakan betul tidaknya itu nomer KBRI. Perusahaan mengecek handphone-nya dan ada WA keluarganya ingin lapor, akhirnya korban diancam mau di setrum," ungkapnya.

Meski sudah membayar uang tebusan sebesar Rp40 juta namun korban tak kunjung dipulangkan ke tanah air. Hingga beberapa pekan berlalu, tepatnya pada 14 Agustus, keluarga mendapatkan kabar jika korban sudah berada di rumah sakit.

Baca Juga: Anggota DPRD Ungkap Nasib Tragis Korban TPPO, Jenazah Warga Ciemas Tertahan 4 Bulan di Kamboja

"Ada kabar bahwa korban sedang dirawat di rumah sakit dan memberikan foto pada tanggal 14 Agustus, dan menyampaikan mau dipulangkan pada tanggal 16 Agustus tetapi yang bisa dipulangkan hanya satu orang yaitu Purnama Alam, sedangkan istrinya Rani tidak bisa dipulangkan karena harus di tebus lagi sebesar Rp40 juta," kata Jejen.

"Akhirnya Rani (istrinya) dipekerjakan lagi belum bisa dipulangkan sebelum bayar uang tebusan. Dari situ tidak ada kabar lagi. Pada hari Kamis, 19 September keluarga mendapatkan informasi bahwa korban atas nama Purnama Alam sudah meninggal dunia," sambungnya.

Jenazah korban saat ini masih berada di Kamboja. Keluarga korban melalui SBMI Sukabumi telah mengajukan permohonan kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan instansi terkait untuk memulangkan jenazah tanpa biaya tambahan.

Sementara itu, ibu korban, Lindawati (40 tahun) menyebut keberangkatan Purnama Alam ke luar negeri diketahuinya setelah anaknya tersebut sudah berada di Batam. "Waktu itu sekitar pukul 03.00 WIB malam, ada telepon dari Purnama Alam yang mengaku sudah berada di Batam, ia bilang mau merantau ke luar negeri dengan tujuan Thailand," kata Lindawati kepada sukabumiupdate.com di kediamannya di Ciemas, Minggu (5/1/2024). 

Menurut Lindawati, saat itu Purnama Alam berangkat ke luar negeri diyakininya untuk bisa memperbaiki kehidupan, dan ingin mendapat penghasilan lebih baik dari pekerjaan sebagai pegawai restoran di dalam negeri. "Iming-imingnya gaji di Thailand dengan gaji Rp 12 juta," tuturnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Jawa Barat12 Februari 2025, 00:06 WIB

Bey Machmudin Minta Ormas Jaga Kondusivitas, Jangan Ganggu Investasi di Jabar

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meminta semua pihak menjaga iklim investasi di Jabar tetap kondusif.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. (Sumber Foto: Biro Adpim Pemprov Jabar)
Sukabumi11 Februari 2025, 22:51 WIB

Tanggapi Gelombang Penolakan Tambak Udang Pantai Minajaya, DPMPTSP Sukabumi Bakal Pertemukan Para Pihak

Gelombang penolakan terus muncul, terbaru sebanyak 775 warga menandatangani catatan penolakan terhadap rencana pembangunan tambak udang di Pantai Minajaya, Kabupaten Sukabumi.
Lokasi proyek tambak udang di sekitar Pantai Minajaya, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi11 Februari 2025, 22:25 WIB

Si Jago Merah Lalap Rumah Warga di Cimanggu Sukabumi, Kerugian Capai Rp40 Juta

Sebuah rumah panggung berbahan kayu milik Rustandi (47 tahun) di Kampung Batunggul, RT 02/01, Desa Karang Mekar, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi dilalap si jago merah pada Senin (10/2/2025)
Kebakaran rumah di Desa Karang Mekar, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, Senin (10/2/2025) | Foto : P2BK Cimanggu
Sukabumi11 Februari 2025, 22:02 WIB

Dari Aria Wangsa Reja ke Asep Japar: Deretan Bupati Sukabumi Sejak 1870

Berikut ini adalah daftar dan silsilah Bupati Sukabumi dari masa ke masa, terutama sejak beridirnya Sukabumi pada 1870
Asep Japar, Bupati Sukabumi terpilih masa jabatan 2025-20230 | Foto : Istimewa
Sukabumi11 Februari 2025, 21:43 WIB

Distan Sukabumi Apresiasi Dedikasi THL-TBPPD Dalam Mendukung Produktivitas Pertanian

Saat ini, jumlah THL-TBPPD di Kabupaten Sukabumi sebanyak 58 orang. Namun, jumlah tersebut akan berkurang seiring dengan kelulusan 17 orang menjadi pegawai PPPK di Provinsi Jabar.
Kadistan Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap saat memberikan arahan dalam acara penandatanganan kontrak kerja THL-TBPPD tahun 2025 di Kecamatan Nyalindung, Senin (10/2/2025). (Sumber Foto: IG Distan Kabupaten Sukabumi)
Sukabumi11 Februari 2025, 21:03 WIB

Babak Baru Kasus Bullying Siswa SD Sukabumi, Pihak Korban Minta Polri Gelar Perkara Ulang

Minta keadilan, pihak keluarga korban kasus Bullying Siswa SD di Sukabumi ajukan gelar perkara khusus ke Mabes Polri.
Ilustrasi. Kasus Bullying Siswa SD di Kota Sukabumi masuki babak baru. (sumber Foto : Freepik)
Life11 Februari 2025, 21:00 WIB

Tetap Bisa Meraih Pahala! 6 Amalan untuk Wanita Haid di Bulan Ramadan

Dengan bersedekah, membantu sesama, menuntut ilmu, memberi makan orang yang berbuka, berdzikir, serta memperbanyak doa, wanita yang sedang haid tetap bisa meraih keberkahan bulan suci ini dan mendekatkan diri kepada Allah.
Ilustrasi - Amalan-amalan yang bisa dilakukan wanita haid di bulan Suci Ramadan. | (Sumber : Freepik.com/@rawpixel.com)
Sukabumi Memilih11 Februari 2025, 20:29 WIB

Sejarah Baru Bupati dan Wali Kota Sukabumi Dilantik Presiden, Langsung "Wajib Militer" di Magelang

Sebuah sejarah baru tercipta dalam pelantikan kepala daerah di Indonesia. Pada 20 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto akan melantik 481 kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024, termasuk Bupati dan Wali Kota Sukabumi
Pasangan Walikota-Wakil Wakil Walikota Ayep Zaki-Bobby Maulana dan Bupati - Wakil Bupati Sukabumi Asep Japar - Andreas | Foto : SukabumiUpdate
Musik11 Februari 2025, 20:00 WIB

Ada Rich Brian, 2NE1, G-Dragon, Berikut Line Up Head In The Clouds di Los Angeles

Festival musik terbesar di Amerika Serikat, Head In The Clouds 88rising akan kembali diselenggarakan di tahun ini dengan menampilkan banyak sekali musisi ternama.
Ada Rich Brian, 2NE1, G-Dragon, Berikut Line Up Head In The Clouds di Los Angeles (Sumber : Istimewa)
Sehat11 Februari 2025, 19:36 WIB

Dampak Buruk Kurang Tidur dan Cara Mengatasinya

Kurang tidur bukan hanya bikin lelah, tapi juga bisa memicu gangguan konsentrasi, menurunkan imun, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Yuk, atur pola tidur agar tubuh tetap sehat dan produktif!
Tidur cukup = tubuh sehat! Kurang tidur bisa bikin daya ingat melemah, berat badan naik, bahkan meningkatkan risiko penyakit. Jangan sepelekan waktu istirahatmu! (Sumber : freepik/@jcomp)