SUKABUMIUPDATE.com - Kegiatan keagamaan di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi belum berlangsung normal pasca banjir bandang akibat luapan Sungai Cikaso yang terjadi pada 4 Desember 2024 lalu.
Pasalnya, bencana itu telah memberikan dampak signifikan terhadap sejumlah pondok pesantren (ponpes) dan fasilitas keagamaan di Desa tersebut.
Puskesos Desa Sumberjaya, Muh Erick Erdiansyah mengungkapkan, bahwa beberapa ponpes di sekitar bantaran sungai terendam luapan air saat banjir bandang itu terjadi. Salah satunya adalah Ponpes Nurul Hidayah yang berlokasi di Kampung Cilulut. Ponpes yang dipimpin H. Nurpalah itu dihuni oleh 120 santriawan dan 70 santriwati.
"Kerusakan yang terjadi meliputi perlengkapan mengaji, alat salat, hingga alat masak yang semuanya terendam banjir," ujar Erick kepada sukabumiupdate.com, Jumat (3/1/2025).
Selain itu, Ponpes Nurul Huda yang berada di Kampung Lingkungsari, Desa Sumberjaya, juga terdampak. Ponpes ini dipimpin oleh anak almarhum KH Saprudin, dengan 50 santriawan yang turut kehilangan fasilitas penting.
Baca Juga: Bayi hingga Lansia, 567 Warga Masih di Tenda Darurat Sebulan Pasca Bencana Sukabumi
Tidak hanya pondok pesantren, lanjut Erick, fasilitas pengajian di Musala Nurul Iman yang terletak di Kampung Sukajadi juga mengalami kerusakan. Musala yang sehari-harinya digunakan untuk tempat belajar dan mengaji anak-anak setingkat SD hingga SMP itu ambruk sehingga tidak bisa digunakan lagi.
"Kitab, Alquran, perlengkapan salat, hingga peralatan memasak, rusak atau hilang terbawa arus," jelas Erick.
Sejauh ini menurut Erick, bantuan berupa sembako dan pakaian layak pakai telah disalurkan sebanyak tiga kali yang berasal dari BPBD, Forkopimcam, Pemerintah Desa, serta sejumlah donatur dan relawan. Namun, kebutuhan mendesak lainnya seperti Alquran, kitab, perlengkapan salat, alat masak, serta material untuk perbaikan mushola, masih belum terpenuhi.
"Santriawan dan santriwati sangat membutuhkan dukungan untuk bisa kembali menjalankan aktivitas belajar dan mengaji. Para santri dan anak-anak di Desa Sumberjaya dapat kembali menjalankan kegiatan keagamaan dengan fasilitas yang memadai," pungkasnya.