Pemain Timnas Ikut Bicara: Makin Ngebul! Protes Asap Pabrik Kerupuk di Sukabumi

Jumat 03 Januari 2025, 14:49 WIB
Asap dari cerobong pabrik kerupuk di Cicurug Sukabumi yang diprotes pemain timnas Indonesia, Sani Rizki Fauzi (Sumber: dok sani rizki fauzi)

Asap dari cerobong pabrik kerupuk di Cicurug Sukabumi yang diprotes pemain timnas Indonesia, Sani Rizki Fauzi (Sumber: dok sani rizki fauzi)

SUKABUMIUPDATE.com - Asap pekat dari cerobong pabrik kerupuk di Kampung Pojok Nangka, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, kembali jadi sorotan. Warga sekitar, Sani Rizki Fauzi yang juga pemain timnas sepakbola Indonesia, merasa asap dari pabrik tersebut makin tebal hingga mengancam kesehatan.

Protes ini diungkap pesepakbola profesional itu kepada sukabumiupdate.com, baru-baru ini. "Pencemaran ini sudah dirasakan beberapa bulan ke belakang. Ibu, bapak, dan warga sekitar sering mengadu ke saya. Asapnya menyelimuti lingkungan sekitar, sangat mengganggu, terutama rumah orang tua saya yang berada tepat di belakang pabrik," ujar Sani kepada sukabumiupdate.com, Kamis, 2 Januari 2025.

Baca Juga: Pelantikan Kepala Daerah akan Diundur ke Maret 2025, DPR Ungkap Alasannya

Menurut Sani, setiap kali pabrik melakukan pembakaran, asap hitam pekat yang dihasilkan kerap membuat orang tua dan warga di lingkungan tersebut kesulitan bernapas. Meski keluhan telah disampaikan secara kekeluargaan kepada pihak pabrik melalui RT, RW, hingga kepala desa, belum ada itikad baik dari perusahaan untuk menyelesaikan masalah ini.

"Awalnya, pihak pabrik berjanji untuk meningkatkan ketinggian cerobong asap agar tidak lagi mengganggu lingkungan. Tapi, meski cerobong sudah diperbaiki, dampaknya tetap sama, asapnya tetap tebal dan mengganggu. Sudah ada tanda tangan warga terdampak, RT, RW, dan saksi lainnya, tetapi masih menunggu mediasi dari kepala desa," jelasnya.

Baca Juga: Prabowo Buat Program MCU Gratis untuk Warga yang Ulang Tahun, Cukup Bawa KTP!

Pabrik kerupuk tersebut mulai beroperasi pada 2019, bertepatan dengan kepindahan keluarga Sani ke lokasi tersebut. Namun, ia mengungkapkan pencemaran udara semakin dirasakan oleh warga dalam setahun terakhir.

"Awalnya tidak dilaporkan karena dampaknya tidak terlalu terasa. Tapi makin kesini, asapnya makin pekat sampai hitam. Orang tua saya sering mengirim video untuk menunjukkan kondisi tersebut," tambahnya.

Baca Juga: Bojan Hodak Berharap Persib Bandung di Tahun 2025 Terus Menang dan Juara!

Sani berharap masalah ini segera mendapatkan solusi terbaik bagi kedua belah pihak. "Win-win solution, perusahaan nyaman beroperasi, tapi lingkungan warga juga terjaga. Saya berharap laporan ini bisa membuka mata pihak pabrik agar lebih peduli dengan kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat," tegasnya.

Sani Rizki Fauzi mengabarkan informasi ini via dm pada sukabumiupdate.comSani Rizki Fauzi mengabarkan informasi ini via dm pada sukabumiupdate.com

Sani juga menyayangkan bahwa pemilik pabrik tidak tinggal di lokasi tersebut, sehingga tidak merasakan langsung dampak asap yang ditimbulkan. Jika tidak ada tindak lanjut atau penyelesaian yang konkret, Sani menyatakan siap membawa masalah ini ke langkah selanjutnya.

Baca Juga: Ambulans Sulit Melintas, Jalan Rusak di Ciemas Sukabumi Jadi Tempat Bersalin Darurat

"Dengan laporan ini, mudah-mudahan ada perubahan. Jika tidak digubris, mau tidak mau saya akan melanjutkan ke tahap berikutnya," pungkasnya.

Kepala Desa Purwasari, Agus Setia Gunawan, membenarkan keluhan warga tersebut. Dalam konfirmasi terpisah, Agus menyampaikan bahwa pihaknya telah melaksanakan musyawarah beberapa kali.

Baca Juga: Survei Ipsos 2024: Daftar Profesi yang Paling Dipercaya & Tidak Dipercaya di Indonesia

"Tadi sudah datang lagi dari pihak yang terganggu. Kami rencanakan lagi hari Sabtu ada musyawarah di lokasi. Besok saya juga mau berkunjung lagi, menunggu informasi dari warga," ungkapnya.

"Musyawarah akan dihadiri RT, RW, kepala dusun, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Kepala Desa," imbuhnya.

Baca Juga: Kemunculan Monyet Ekor Panjang Resahkan Warga Tangkil Cidahu Sukabumi

Ia juga menyebutkan bahwa pihak pabrik sebenarnya telah berupaya meminimalisir dampak asap. "Setelah beberapa kali pengusaha mencoba mengurangi dampaknya, nanti kita kaji lagi bersama warga untuk mencari solusi terbaik," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment08 Januari 2025, 22:24 WIB

Komedian Qomar Meninggal Dunia, Punya Riwayat Kanker Usus Besar

Rencananya, jenazah Qomar akan dimakamkan di TPU Carang Pulang, Kabupaten Tangerang.
Komedian dan politisi, Abah Qomar. (Sumber : Instagram)
Sukabumi08 Januari 2025, 22:02 WIB

Disperkim Jelaskan Prioritas Penerima Bantuan Riksa, Huntap Korban Bencana Sukabumi

Disperkim Kabupaten Sukabumi juga menjelaskan spesifikasi rumah Riksa, hunian tetap bantuan BNPB bagi korban bencana.
Rumah Riksa Dadang, warga Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang terdampak Bencana. (Sumber Foto: BNPB)
Sukabumi08 Januari 2025, 21:18 WIB

Sebelum Diantar Ojek, Siswa SD Di Warungkiara Sukabumi Tempuh 300 Meter Demi Makan Bergizi Gratis

Akses jalan menuju sekolah yang sulit dilalui kendaraan roda empat menjadi kendala utama. Terlebih lagi, ketika hujan turun, jalan menjadi licin dan semakin sulit dilalui.
Siswa SDN Bungur di Warungkiara Sukabumi tempuh 300 meter untuk ambil makan bergizi gratis | Foto : Istimewa
Sukabumi08 Januari 2025, 20:58 WIB

Diduga Tak Berizin, Aktivitas Tambang Batu Hijau di Cikembar Sukabumi Diprotes Warga

Lokasi tambang galian batu hijau itu berada di Kampung Keramat Jaya, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Aktivitas galian tambang batu hijau di Cikembar Sukabumi yang diprotes warga. (Sumber : Istimewa)
Figur08 Januari 2025, 20:33 WIB

Mengenal Abah Guru Sekumpul, Haul Ke-20 Dihadiri 4,1 Juta Jamaah dari Berbagai Negara

Haul Ke-20 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang dikenal dengan Abah Guru Sekumpul, digelar di Mushala Ar-Raudah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Ahad (5/1/2025)
KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang dikenal dengan Abah Guru Sekumpul | Foto : Istimewa
Life08 Januari 2025, 20:00 WIB

Dermaga Santolo, Jejak Sejarah Kolonial Hindia Belanda yang Menyimpan Mitos dan Misteri

Dermaga Santolo, sebuah ikon sejarah di Garut, Jawa Barat, menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam dan nilai sejarah yang kaya.
Dermaga Santolo, sebuah ikon sejarah di Garut, Jawa Barat, menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam dan nilai sejarah yang kaya. (Sumber : Screenshot YouTube/@Adrasa ID).
Sukabumi08 Januari 2025, 19:34 WIB

Banyak Rumah Rusak, Cek Rencana Percepatan Pembangunan Huntap Korban Bencana Sukabumi

Rakor ini membahas tentang percepatan pembangunan Huntap bersumber dana siap pakai stimulan perbaikan/pembangunan kembali rumah masyarakat rusak akibat bencana.
Rakor percepatan pembangunan hunian tetap untuk bencana Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Musik08 Januari 2025, 19:30 WIB

Taeyeon Girls’ Generation Bakal Sapa Penggemar Indonesia di Konser The TENSE

Taeyeon Girls’ Generation akan kembali menyapa penggemar Indonesia lewat konser solo The TENSE yang bakal digelar pada Sabtu, 12 April 2025 di Indonesia Arena, Jakarta.
Taeyeon Girls’ Generation Bakal Sapa Penggemar Indonesia di Konser The TENSE (Sumber : Instagram/@taeyeon_ss)
Sukabumi08 Januari 2025, 19:26 WIB

Drop, Kondisi Terkini Ibu dan Dua Anak Korban KDRT Penyiraman Air Keras di Sukabumi

Korban penyiraman air keras yang sempat menemani ibunya, Dedeh, dan adiknya, Angga, dari mulai di RSUD Sekarwangi hingga dirujuk ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, kini harus turut menjalani operasi akibat infeksi pada kakinya.
Tiga orang korban penyiraman air keras harus jalani operasi di RSHS Bandung | Foto : Istimewa
Internasional08 Januari 2025, 19:07 WIB

Banjir Bandang Terjang Mekah dan Madinah, Hanyutkan Banyak Kendaraan

Mekah dan Madinah diterjang banjir bandang yang rendam fasilitas publik.
Mekah dan Madinah diterjang banjir bandang yang rendam fasilitas publik. (Sumber : Screenshot Video X/@WIONews).