SUKABUMIUPDATE.com - Hampir satu bulan sejak pergerakan tanah terjadi pada 4 Desember 2024, ratusan warga dari tiga kampung di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, masih bertahan di tenda pengungsian. Ketiga kampung yang terdampak adalah Lembur Pondok, Lembur Tonggoh, dan Rawa Gede.
Sekretaris Desa Lembursawah, Mispalah, mengatakan 567 jiwa dari 154 keluarga saat ini masih menempati tenda darurat di Lapang Kampung Permukiman RT 01/01 Desa Lembursawah. Awalnya jumlah pengungsi mencapai 987 jiwa dari 291 keluarga, namun sebagian memilih mengungsi ke rumah saudaranya yang masih di desa tersebut.
"Pengungsi tersebar di 51 tenda. Satu tenda besar BNPB warna oranye, 30 tenda kecil BNPB warna putih, dan 20 tenda bantuan dari Baguna PDIP. Pagi hingga sore warga tetap kerja di sawah, memberi makan ternak, dan sesekali mengecek rumah. Namun sore kembali ke tenda pengungsian," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis (2/1/2025).
Baca Juga: Puluhan Rumah di Cisolok Sukabumi Dikosongkan! Warga Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah
Berdasarkan data pada 2 Januari 2025, komposisi pengungsi meliputi:
- Bayi usia 0–12 bulan: 7 jiwa
- Balita usia 3–5 tahun: 28 jiwa
- Anak usia 5–12 tahun: 52 jiwa
- Remaja usia 13–17 tahun: 33 jiwa
- Dewasa usia 18–59 tahun: 428 jiwa
- Lansia: 13 jiwa
- Ibu menyusui: 6 jiwa
Mispalah memastikan kebutuhan logistik saat ini masih mencukupi. Sementara terkait relokasi, pemerintah masih melakukan verifikasi. "Pengecekan kesehatan berkala juga dilakukan oleh tim Puskesmas Pabuaran. Lalu lahan untuk relokasi sudah disiapkan, tinggal menunggu hasil verifikasi dari Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat," kata dia.
Pergerakan tanah ini meninggalkan dampak besar bagi warga Desa Lembursawah. Meski demikian, mereka tetap menunjukkan semangat untuk bangkit dan kembali menjalani kehidupan yang normal. "Kami berharap proses relokasi dapat segera terealisasi agar warga mendapatkan hunian yang lebih aman," ujar Mispalah.