SUKABUMIUPDATE.com - Kasus penyiraman air keras yang dilakukan Gagan atau GG (59 tahun) kepada istri dan dua anak tirinya di Kampung Dukuh Nara RT 27/05, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (29/12/2024), menggegerkan warga setempat.
Ketua RT 27, Ujang Nandar menceritakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu dirinya baru pulang dari pasar dan mendengar ada keributan dari dalam rumah keluarga tersebut.
“Beberapa menit sampai di rumah, istri saya bilang ada tetangga yang bertengkar. Suara teriakan histeris (dari tetangga) terdengar jelas sampai ke rumah,” ujar Ujang saat ditemui sukabumiupdate.com di kediamannya, Senin (30/12/2024).
Spontan, Ujang berlari menuju lokasi kejadian tanpa alas kaki. “Ketika dekat rumah korban dan pelaku, saya melihat anaknya bajunya robek, baju-baju berceceran seperti habis dibakar. Saya langsung bertanya ke warga, apa yang terjadi. Mereka bilang itu disiram air keras,” jelasnya.
Baca Juga: Dipicu Cemburu, Suami Nekat Siram Air Keras ke Istri dan Anak Tiri di Nagrak Sukabumi
Ujang segera memastikan semua orang di dalam rumah sudah keluar untuk menghindari korban tambahan. Namun, warga mengatakan bahwa salah satu anak korban, M. Sarif Alfian (18 tahun), masih berada di dalam rumah.
Ia kemudian masuk ke dalam rumah dan melihat Sarif dan pelaku tengah baku hantam dan coba dilerai oleh dua tetangganya, Misbahudin serta Apandi.
“Saat saya masuk, pelaku sedang baku hantam dengan anaknya. Saya langsung menarik Sarif keluar sambil berteriak agar dia sadar, karena wajahnya sudah tidak karuan,” lanjut Ujang.
Setelah berhasil menyelamatkan Sarif, Ujang melihat pelaku berlari ke dapur. Khawatir pelaku mengambil senjata tajam atau sisa air keras, Ujang segera melapor ke aparat desa dan Polsek Nagrak. "Alhamdulillah, mereka cepat tanggap," ungkapnya.
Pasca kejadian itu, korban yang juga istri pelaku, Dedeh Kurniasih (46 tahun), bersama anaknya, Angga Juliana Suakir (12 tahun) dan Sarif Alfian, dilarikan ke RSUD Sekarwangi untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Dedeh dan Angga mengalami luka bakar serius. Sementara itu, Gagah berhasil diringkus polisi satu jam kemudian.
Ai Ratna Dewi (20 tahun), putri sulung dari Dedeh menyaksikan langsung ibunya menjadi target utama penyiraman air keras oleh ayah tirinya itu. Menurutnya kejadian ini terjadi usai pelaku baru pulang kerja sebagai sopir.
“Mama sedang menjemur pakaian, tiba-tiba dia masuk rumah dan langsung menyiramkan air keras ke mama. Anak-anak yang mencoba menolong juga terkena,” ungkap Ai.
Selain Dedeh dan dua anaknya, putra Ai yang berusia 4 tahun serta dua tetangga, Misbahudin serta Apandi, ikut terkena cipratan air kimia. Termasuk pelaku Gagan sendiri. Sehingga total ada 7 orang yang terluka karena kejadian ini.
“Tetangga masuk karena mendengar keributan. Tapi malah kena juga. Saya berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal,” katanya.
Sebelumnya, Kapolsek Nagrak, Iptu Asep Suhriat mengatakan, penyebab ataupun motif terduga pelaku yang nekad melakukan penyiraman air keras terhadap istri dan anaknya ini diduga dilatarbelakangi rasa cemburu. Sang terduga pelaku cemburu usai melihat istrinya saling bertukar pesan dengan lelaki lain.
“Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan pelaku diduga cemburu karena melihat istrinya berkomunikasi dengan pria lain melalui pesan singkat. Namun, kami masih mendalami motif ini,” katanya.
Hingga kini, kasus ini dalam penanganan Polres Sukabumi untuk penyelidikan lebih lanjut.