SUKABUMIUPDATE.com - Bencana longsor dan pergerakan tanah di Kampung Lembursewa RT 04/05 Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, berdampak signifikan terhadap warga. Tidak hanya kehilangan rumah, namun mereka juga tidak dapat menggarap lahan pertanian karena sawah seluas sekitar 15 hektare ikut rusak parah.
Kepala Desa Cijangkar Heri Suherlan menyebut longsor diawali pada 4 Desember 2024, disertai pergerakan tanah yang terjadi hingga kini. "Lima rumah ambruk pada 4 dan 5 Desember. Satu rumah semi permanen dan empat panggung. Lima keluarga atau 18 jiwa kehilangan tempat tinggal," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Senin (30/12/2024).
Baca Juga: Tinjau Lokasi Pergerakan Tanah di Cisolok, Bupati Sukabumi Siapkan Relokasi Warga Terdampak
Tetapi Heri menyebut data kerusakan menunjukkan dampak yang lebih luas. Hingga 29 Desember 2024, sebanyak 75 rumah di Desa Cijangkar terpengaruh bencana ini. Rinciannya, 11 rumah rusak berat, 24 rusak sedang atau ringan, dan 39 rumah terancam. Sementara jiwa yang terdampak adalah sekitar 236 orang dan 148 di antaranya mengungsi demi keselamatan.
"Longsor tidak hanya mengakibatkan kerugian materi pada hunian warga, tetapi juga melumpuhkan mata pencaharian masyarakat setempat. Sawah seluas 15 hektare yang menjadi sumber kehidupan warga kini tidak bisa digarap. Kami berharap dinas terkait segera memberikan solusi terbaik untuk membantu warga," ujar dia menjelaskan.